Bisnis.com, JAKARTA – Lee Seung-gun, pendiri dan CEO startup fintech Viva Republica, adalah orang terbaru yang bergabung dengan kelompok miliarder mandiri yang berkembang di Korea Selatan, di mana konglomerat milik keluarga secara tradisional mendominasi ekonominya.
Awal pekan ini, Viva Republica, yang mengoperasikan aplikasi keuangan Toss, mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan US$ 410 juta dalam putaran pembiayaan yang menilai startup berusia delapan tahun denganUS $7,4 miliar. Investor tersebut termasuk Alkeon Capital Management yang berbasis di New York dan Altos Ventures di Silicon Valley. Investor lain di putaran sebelumnya termasuk PayPal, dana kekayaan negara Singapura GIC dan perusahaan modal ventura Kleiner Perkins.
Melansir Forbes, Senin (28/6/2021), seorang juru bicara Toss mengkonfirmasi saham Lee di Viva Republica bernilai lebih dari US$1 miliar setelah putaran pendanaan minggu ini. Forbes memperkirakan Lee memiliki sedikit kurang dari 18 persen dari Viva Republica, senilai US$1,2 miliar (setelah mendiskon penilaian karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan swasta).
Viva Republica yang didirikan pada 2013 itu berbasis di lingkungan kelas atas Gangnam, Seoul. Dua tahun kemudian, ia meluncurkan Toss sebagai layanan pengiriman uang. Sejak itu, Toss telah memperluas layanannya untuk memberikan pinjaman, memeriksa skor kredit, dan berinvestasi di saham.
Toss memiliki 20 juta pengguna, atau lebih dari sepertiga penduduk Korea Selatan. Viva Republica melaporkan bahwa pendapatan meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 390 miliar won (sekitar US$330 juta) pada tahun 2020 dari tahun sebelumnya, sementara kerugian menyempit menjadi 72,5 miliar won dari 115 miliar won.
Sebelum memulai Viva Republica, Lee yang lulus dari Universitas Nasional Seoul, universitas bergengsi di Korea Selatan, itu adalah seorang dokter gigi di rumah sakit yang berafiliasi dengan konglomerat Samsung. Dia mendapat ide untuk membangun Toss setelah frustrasi mencoba mentransfer uang melalui ponsel.
Baca Juga
“Kami sepenuhnya mendesain ulang pengalaman dan aksesibilitas dalam layanan pembiayaan di ponsel, dan kami berharap kami dapat menyediakannya untuk setiap pengguna ponsel di Korea,” katanya.
Lee, yang kini berusia 39 tahun, adalah yang terbaru dalam daftar pengusaha Korea yang bergabung dengan klub Three-comma dalam beberapa tahun terakhir. Pendiri Coupang Bom Kim, Bang Shi-hyuk, pendiri agensi di balik sensasi K-Pop BTS, dan Chang Byung-gyu, ketua perusahaan game online Krafton, semuanya menjadi miliarder dalam beberapa tahun terakhir.
Pada daftar orang terkaya Korea tahun ini, seorang wirausahawan mandiri, salah satu pendiri Celltrion Seo Jung-jin, menempati posisi No. 1 untuk pertama kalinya sejak Forbes merilis daftar perdana pada tahun 2005. Sebelumnya, posisi teratas selalu ditempati oleh satu orang dari para pemimpin konglomerat Samsung atau Hyundai, pewaris generasi kedua yang mewarisi kekayaan mereka.