Bisnis.com, JAKARTA - .Co-founder terakhir Subway yang masih hidup Peter Buck meninggal di Rumah Sakit Danbury di Connecticut pada hari Kamis, menurut sebuah pernyataan perusahaan.
Dilansir dari Bussiness Insider, John Chidsey, CEO Subway, mengatakan: "Kami sangat berduka atas meninggalnya salah satu pendiri Subway, Dr. Peter Buck. Dia adalah contoh cemerlang dari seorang pemimpin yang berdedikasi, aktif, dan integral anggota keluarga Subway ."
Buck berusia 90 tahun. Penyebab kematiannya belum terungkap.
Fisikawan nuklir yang berubah menjadi pengusaha itu berusia 34 tahun ketika dia memberi Fred DeLuca, seorang teman keluarga, uang U$1.000 untuk memulai toko sandwich Subway.
Buck memberi DeLuca ide saat piknik keluarga, menurut Forbes.
"Pada suatu saat selama piknik, Fred bertanya kepada saya apa yang bisa dia lakukan untuk menghasilkan uang sehingga dia bisa kuliah. Saya berkata, mari kita buka toko sandwich kapal selam." Ujar De Luca.
Baca Juga
Restoran dibuka pada tahun 1965 di Bridgewater, Connecticut, dan awalnya disebut "Pete's Super Submarines" sesuai nama investor tunggalnya.
Pada tahun 1974, setelah pasangan tersebut membuka 16 toko sandwich lagi di daerah Connecticut, mereka memutuskan untuk memulai waralaba mereka.
Sekarang Subway adalah rantai sandwich terbesar di dunia, dengan 44.000 lokasi di seluruh dunia,
Penjualan Subway telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, dan turun hampir $4 miliar dari rekor penjualan $12,3 miliar yang dilaporkan pada tahun 2013.
DeLuca meninggal pada tahun 2015 pada usia 65, meninggalkan Buck sebagai salah satu pendiri terakhir yang masih hidup.
Kekayaan bersih Buck adalah US$1,7 miliar dan dia juga pemilik tanah terbesar ketujuh di AS, menurut Forbes dan The Land Report.