Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rangkuman Data Perkembangan Digitalisasi UMKM

Banyak UMKM berhasil membuat terobosan melalui digitalisasi sehingga survive melewati pandemi, bahkan untung. Simak data perkembangan digitalisasi UMKM di sini.
UMKM banyak memanfaatkan teknologi digital. Foto ilustrasi. / Bloomberg
UMKM banyak memanfaatkan teknologi digital. Foto ilustrasi. / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah memukul sektor UMKM sehingga banyak yang harus menutup usahanya. Akan tetapi, sebagian justru berhasil membuat terobosan antara lain melalui digitalisasi sehingga survive, bahkan untung. Simak data perkembangan digitalisasi UMKM di sini.

DataIndonesia.id merangkum data seputar digitalisasi UMKM. Data yang dirangkum antara lain mencakup pertumbuhan produksi IMK, kontribusi UMKM terhadap PDB, operasi bisnis pedagang digital selama pandemi, keuntungan UMKM setelah beralih ke platform digital, kendala memulai usaha daring, kendala penjualan daring, daftar program efektif pendukung bisnis, dan sebagainya. Data beserta visualisasi selengkapnya dapat disimak melalui tautan ini.

Pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun telah memukul usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pembatasan mobilitas demi mencegah penularan Covid-19 membuat banyak UMKM harus merugi.

Tidak mengherankan bila banyak UMKM yang terpaksa menutup usahanya selama pandemi Covid-19. Nasib buruk UMKM selama pandemi Covid-19 salah satunya terlihat dari kinerja produksi industri mikro kecil (IMK) yang tumbuh negatif sepanjang 2020.

Sepanjang pandemi, produksi IMK mengalami penurunan hingga 17,63% (year on year/yoy). Padahal, IMK masih mampu tumbuh positif pada tahun-tahun sebelumnya. 

Dilihat secara kuartalan, produksi IMK mengalami kontraksi selama empat kuartal berturut-turut pada 2020. Kontraksi paling dalam tercatat sebesar 21,31% pada kuartal II/2021 atau ketika pandemi Covid-19 mulai mewabah di Indonesia.

Seiring dengan kinerja yang memburuk, sebagian usaha IMK tidak mampu bertahan saat pandemi. BPS mencatat ada 7,06% IMK yang terpaksa tutup pada kuartal IV/2020. Kemudian, 11,25% IMK melakukan kebijakan sementara tidak berproduksi pada periode tersebut. 

Terkait dengan digitalisasi UMKM, Bank Dunia telah mencatat beberapa program efektif yang bisa diberikan oleh pemerintah. Program utama yang diperlukan oleh UMKM berupa peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan pelatihan digital. 

Ada 23% responden yang memilih program tersebut sebagai prioritas pertama mereka. Sebanyak 8% responden memilih program tersebut sebagai prioritas kedua. Sementara, persentasenya mencapai 9% sebagai prioritas ketiga. 

Akses internet yang lebih baik berada di posisi kedua. Sebanyak 20% responden menaruh program tersebut di prioritas pertama. Kemudian, responden yang menginginkan akses internet di prioritas kedua dan ketiga masing-masing sebesar 25% dan 21%. 

Setelahnya ada layanan logistik yang lebih mudah dan dapat diandalkan. Sebanyak 14% menaruh program tersebut di prioritas pertama mereka. Lalu, persentasenya di prioritas kedua dan ketiga sama-sama sebesar 16%.

Lalu, program yang dinilai efektif berupa pengurangan proses birokrasi di pemerintahan.  Responden yang memilih program tersebut sebagai prioritas pertama sebanyak 13%. Sedangkan, 10% responden sama-sama menaruh hal tersebut di prioritas kedua dan ketiga.

Data dan visualisasi selengkapnya mengenai digitalisasi UMKM dapat disimak melalui link ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : DataIndonesia.id
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : DataIndonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper