Bisnis.com, JAKARTA - Kebutuhan keramik tableware seperti piring, gelas kopi, mug hingga mangkok kini menjadi sorotan. Adapun, salah satu brand lokal yang kian diminati di pasaran ialah Lumosh Fine Ceramics.
Hal ini dikarenakan, selain kualitas keramik memiliki karakter dan keunikan dalam menambah estetika makanan dan minuman saat difoto. Cerita dibalik pembuatannya pun menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga, membuat para pecinta home décor maupun pemilik café melirik brand Lumosh Fine Ceramics.
Lantas, seperti apa perjalanan bisnis yang berawal dari industri kerajinan keramik konvensional asal Probolinggo sampai akhirnya dapat menembus pasar nasional dan dapat bersaing dengan produk-produk impor lainnya? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Profil Bisnis Lumosh Fine Ceramics
Melansir dari situs resmi Lumosh Living, disebutkan bahwa produk ini berawal dari sebuah usaha keluarga milik Pak Paulus yang telah berdiri sejak tahun 1992 di Probolinggo.
Namun pada Oktober 2016, putri dari Paulus, yakni Angeline Ariesta, bersama kedua temannya, yaitu Florencia Dewi Marcelina dan Raymond Tjiadi, dipercaya untuk mengendalikan usaha keluarganya dengan melakukan re-branding agar bisa bersaing di pasar disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Dari awal, Lumosh Fine Ceramics telah memilih bersinergi dengan tren dunia, seperti pemilihan bentuk dan warna, tapi tanpa meninggalkan sisi fungsi dan teknik yang digunakan, yaitu buatan tangan.
Baca Juga
Sebagai anak muda, ketiganya mengerti betul kondisi pasar dan potensi yang bisa digarap. Alhasil, mereka berinisiatif menjadi salah satu inisiator produk keramik pertama yang menggabungkan antara produk keramik dan kayu.
Penggabungan desain produk keramik dan kayu tersebut menjadi ciri khas dan keunikan desain produk dari Lumosh.
Selain itu, Lumosh juga menawarkan produk custom-made yang bisa dipersonalisasi sesuai dengan preferensi pembeli. Seperti cangkir dikombinasi bahan kayu, atau keramik dengan finishing corak kayu dengan bermain dengan reaksi warna, dan sebagainya.
Dalam produksinya, Lumosh Fine Ceramics turut berusaha untuk memberdayakan raturan masyarakat perajin keramik lokal yang sebagian besar berasal dari Probolinggo.
“Latar belakang ratusan pekerja di sini sangat variatif, bahkan ada yang tadinya buruh pabrik dengan minim pengalaman di bidang keramik. Sebagian besar perajin adalah perempuan,” jelas Raymond Tjiadi selaku Co-Founder dari brand Lumosh Fine Ceramics.
Aktif Manfaatkan Dukungan Pemerintah
Peran aktif pebisnis untuk mengikuti berbagai kegiatan pameran juga turut mendukung perkembangan produk tersebut. Misalnya, yang dilakukan oleh Lumosh Fine Ceramics, di mana mereka menghadiri beberapa pameran, seperti pameran reguler di Jakarta Coffee Week (JCW) 2017 dan Inacraft pada 2018.
Bahkan, mereka pun giat dalam menghadiri pameran Café Show 2019 yang terlaksana atas kerja sama program disediakan Kementerian Perdagangan RI. Serta, mereka pun sempat ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Perindustriaan seperti workshop dan seminar untuk para pelaku usaha.
Bagi Lumosh Fine Ceramics, dengan memanfaatkan keberadaan lembaga pemerintah di dalam dan luar negeri, seorang pelaku usaha dapat dengan mudah melakukan promosi, hingga mendapatkan informasi kebutuhan komoditi, peluang pasar, hubungan dagang, informasi buyer yang tentu berpengaruh pada kenaikan penjualan secara signifikan.
Terbukti, berkat catatan positif dalam keterlibatannya, membuat nama Lumosh Fine Ceramics jadi lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas dan tidak hanya kalangan masyarakat Jawa Timur.
“Setelah tahun ke-3 hingga ke-4 kami, orang-orang mulai mengenali merek kami. Orang-orang menjadi semakin akrab dengan produk kami, mereka bahkan mengira produk kami diimpor dari Jepang atau China,” tulisnya.
Tidak hanya memanfaatkan program yang diinisasi oleh lembaga pemerintah sebagai sarana promosi, Lumosh Fine Ceramics pun gencar merambah industri digital bersama Tokopedia untuk lebih mengembangkan bisnis lebih luas.
Salah satunya dengan memanfaatkan layanan pemenuhan pesanan (fulfillment service) yang menerapkan teknologi geo-tagging, yaitu ‘Dilayani Tokopedia’, yang memungkinkan UMKM yang berasal dari Surabaya ini menitipkan produk di gudang pintar Tokopedia di wilayah dengan permintaan tinggi, agar penjual tidak perlu pindah ke kota besar untuk menjangkau pasar, dan pembeli bisa mendapatkan produk tersebut dengan lebih cepat dan efisien.
External Communications Senior Lead Tokopedia, Rizky Juanita Azuz pada Jumat (21/10/2022) mengatakan sepanjang kuartal III 2022, ada peningkatan jumlah transaksi melalui Dilayani Tokopedia sebesar lebih dari 2 kali lipat dan kenaikan jumlah penjual yang memanfaatkan Dilayani Tokopedia lebih dari 2,5 kali lipat.
“Berkat Tokopedia, Lumosh Fine Ceramics mengalami kenaikan omzet hampir 2 kali lipat, terutama selama pandemi dibandingkan dengan sebelum pandemi,” kata Raymond.
Kehadiran Dilayani Tokopedia juga membantu Lumosh Fine Ceramics menjangkau lebih banyak pembeli, termasuk dari wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Sulawesi Selatan.