Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik Qatar Airways kini tengah menjadi perbincangan. Usai maskapai tersebut dijatuhi denda 3.000 poundsterling atau setara dengan Rp56 juta atas dugaan diskriminasi terhadap salah satu penumpang soal ukuran tubuhnya.
Meski, sejauh ini Qatar Airways menyangkal tuduhan tersebut. Di mana, manajemen maskapai mengklaim bahwa orang tersebut tidak diizinkan naik pesawat karena perilakunya yang sangat kasar dan agresif terhadap staf serta tidak bisa menunjukkan syarat administrasi yang lengkap terkait penerbangan pada new normal Covid-19.
Namun, pengadilan di Sao Paulo telah memutuskan bahwa Qatar Airways bersalah. Tindakan ini sontak mencuri perhatian publik. Pasalnya, maskapai ini terkenal secara internasional karena layanan dan keramahtamahannya yang luar biasa dan merupakan salah satu dari tujuh maskapai yang mendapatkan peringkat "Bintang 5". Tak heran, jika banyak publik yang mempertanyakan siapa pemilik dari Qatar Airways.
Lantas, siapa sebenarnya pemilik dari maskapai tersebut? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Melansir dari USQBC Business, Senin (26/12/2022) Qatar Airways dibangun pada tanggal 22 November 1993 dan memulai operasinya pada tanggal 20 Januari 1994. Pada awalnya maskapai ini dimiliki oleh anggota keluarga kerajaan Qatar.
Lalu, pada bulan April 1997, sebuah manajemen baru dibawah pimpinan Akbar Al Baker menjalankan maskapai ini. Sehingga, untuk saat ini komposisi kepemilikan Qatar Airways yaitu 50 persen oleh pemerintah Qatar dan sisanya investor swasta.
Baca Juga
Berkantor pusat di Doha, Qatar Airways menyediakan transportasi udara yang menghubungkan lebih dari 100 tujuan internasional melalui penggunaan 146 armada pesawatnya.
Profil Akbar Al Baker, CEO Qatar Airways
Akbar Al Baker sendiri adalah sosok dibalik kesuksesan Qatar Airways. Pria yang lahir di Doha pada tahun 1962, Al Baker telah menjadi CEO Qatar Airways sejak tahun 1997.
Al Baker merupakan lulusan Ekonomi dan Perdagangan dari Sydenham College of Economics & Commerce di Mumbai. Sebelum, ditugaskan untuk memimpin Qatar Airways, diketahui dirinya sempat memegang beberapa jabatan di Direktorat Penerbangan Sipil Qatar. Bahkan, dirinya juga memegang lisensi pilot pribadi.
Perjalanan Karier Akbar Al Baker
Sayangnya, tidak ada informasi lengkap terkait karier Al Baker sebelum mengambil alih sebagai CEO Qatar Airways. Namun, secara garis besar, diketahui bahwa dia adalah pegawai negeri dengan sejumlah jabatan di Direktorat Penerbangan Sipil Qatar dan juga mantan ketua Dewan Pariwisata Nasional Qatar.
Al Baker akhirnya dipercaya untuk mengambil alih kendali di Qatar Airways pada tahun 1997, perlu diketahui saat itu Qatar Airways masih menjadi maskapai penerbangan regional kecil yang hanya mengoperasikan empat pesawat di beberapa rute.
Namun, 22 tahun kemudian, di bawah kepemimpinan Al Baker, maskapai ini tumbuh secara signifikan, bahkan mampu menerbangkan lebih dari 200 pesawat dan beroperasi di lebih dari 100 rute.
Sebagai kepala eksekutif grup Hamad International, Al Baker juga menjadi kekuatan pendorong utama di balik pengembangan Bandara Internasional Hamad, yang telah menjadi basis Qatar Airways sejak 2014 dan yang telah mengambil alih Bandara Doha sebagai hub internasional negara tersebut yang secara resmi dibuka pada 30 April 2014.
Visi Al Baker dan Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani adalah Bandara Internasional Hamad akan mengubah sektor penerbangan Qatar.
Pada 2015, Al Baker menerima Legion of Honor dari Presiden Prancis saat itu, Francois Hollande, atas jasa dan kepemimpinannya dalam industri penerbangan.
Al Baker sendiri dikenal sebagai pengusaha yang ambisius, tanpa kompromi, dan terkadang terus terang.
Lalu, pada tahun 2017, dia memperkenalkan tempat tidur ganda pertama di kelas bisnis dan memiliki sejumlah pesanan substansial untuk pesawat baru.
Di tahun yang sama, dia diangkat sebagai Ketua Dewan Gubernur IATA (Asosiasi Transportasi Udara Internasional) dan juga dinobatkan sebagai 'Aviation Executive of the Year'.
Dia juga mewakili berbagai kepentingan bisnis swasta, seperti menjadi anggota Komite Eksekutif Organisasi Pengangkut Udara Arab dan Direktur non-eksekutif Heathrow Airport Holdings (HAH) yang mengelola Bandara Heathrow di Inggris.
Tak hanya itu, dia pun turut melayani dalam kapasitas yang sama untuk sejumlah cabang dan anak perusahaan maskapai, termasuk Qatar Executive (layanan jet pribadi mereka), Layanan Penerbangan Qatar, Perusahaan Katering Pesawat Qatar, Perusahaan Distribusi Qatar, Qatar Bebas Bea, dan Layanan Media Internal, serta sejumlah perusahaan lainnya.
Kini, per Juni 2022, Qatar Airways Group telah melaporkan rekor laba bersih sebesar sebesar US$1,54 miliar selama 2021/2022. Pendapatan keseluruhan meningkat menjadi US$14,4 miliar, di mana angka ini naik 78 persen dibandingkan tahun lalu dan dua persen lebih tinggi dari tahun keuangan penuh sebelum COVID yaitu, 2019/2020.