Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perjalanan Bisnis Popeyes, Restoran Siap Saji yang Kembali Muncul di Indonesia

Popeyes fast food asal AS kembali hadir di Indonesia, siap bersaing dengan kompetitornya
Ilustrasi gerai Popeyes
Ilustrasi gerai Popeyes

Bisnis.com, JAKARTA - Jaringan penjualan makanan cepat saji asal Amerika Serikat, Popeyes akan kembali hadir di Indonesia, setelah sekian tahun menghilang.

Popeyes sebelumnya pernah hadir di Indonesia pada tahun 2000-an, namun satu per satu gerai Popeyes di Indonesia mengalami penutupan. 

Kali ini, Popeyes hadir kembali dengan menggandeng PT Sari Chicken, anak perusahaan PT Sari Burger, yang berada di bawah naungan Restaurants Brand Asia (RBA), sebagai bagian dari upaya Popeyes untuk melebarkan pasar di kawasan Indonesia. Bahkan, secara resmi menargetkan pembukaan 300 gerai di berbagai kota di Indonesia.

Di tahap awal, jaringan restoran mereka dibuka di beberapa tempat di Jabodetabek. Di antaranya di Jalan MH Thamrin, area Kelapa Gading, Depok, Karawaci, Pantai Indah Kapuk (PIK), dan Bintaro. Gerai lainnya di Margo City Depok dibuka pada 29 Desember 2022, diikuti pembukaan gerai-gerai lainnya.

Didirikan pada tahun 1972 di New Orleans, Louisiana, Popeyes kini menjadi salah satu restoran ayam goreng cepat saji terbesar di dunia yang telah berkembang dan berada di lebih 30 negara dengan lebih 3.900 cabang.

Lantas, seperti apa profil bisnis dari Popeyes yang akan hadir di Indonesia pada akhir tahun 2022 ini? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya. 

Popeyes didirikan oleh Al Copeland pada tahun 1972, yang pada saat itu adalah seorang pengusaha toko donat di New Orleans. Dia meninggalkan sekolah pada usia 16 tahun dan memilih bekerja di Schwegmann's Grocery di Gentilly dan di Tastee Donut di sanalah dia belajar mengelola bisnis jasa makanan.

Namun, setelah beberapa tahun bekerja, lambat laun, dia menyadari bahwa ayam goreng mungkin merupakan bisnis makanan cepat saji yang lebih menguntungkan. Hingga akhirnya, Copeland memutuskan untuk membuka restoran baru yang menyajikan ayam goreng tradisional selatan dan mulai meniru ide bisnis KFC yang telah mendulang kesuksesan  di tahun 1970-an.

Awal Kesuksesan Popeyes hingga nyaris bangkrut

Perjalanan Bisnis Popeyes, Restoran Siap Saji yang Kembali Muncul di Indonesia

Bekat, inovasi Copeland dalam menghadirkan menu yang berbeda melalui bumbu Lousiana Cajun yang khas, aromatik dan pedas, membuat bisnis tersebut menjadi sangat sukses. Lalu, pada tahun 1985, Copeland memutuskan membuka franchise dan terbukti Popeyes mendominasi pasaran dengan punya jaringan lebih dari 500 restoran. 

Pada 1980-an, saat itu posisi jaringan restoran ayam didominasi oleh KFC sebagai pemegang posisi teratas, lalu disusul oleh Church's dan Popeyes, di mana keduanya mengklaim pangsa pasar yang jauh lebih kecil di urutan kedua dan ketiga.

Kemudian hal yang sangat mengejutkan tiba, di mana Al Copeland pemilik dari Popeyes memutuskan untuk membeli pesaingnya Church's senilai US$400 juta.

Namun, ternyata Church's tidak ingin dibeli oleh Popeyes, karena baginya Popeyes merupakan perusahaan yang lebih kecil. Karena, penolakan tersebut, membuat Popeyes terus berjuang, hingga akhirnya menemukan kesepakatan merger, di mana kedua restoran tersebut menjadi satu pada tahun 1989.

Sayangnya, langkah tersebut merupakan salah satu keputusan bisnis terburuk dalam sejarah Popeyes hingga membuat perusahaan hampir mengalami kebangkrutan pada tahun 1991. Pasalnya, dana perusahaan Popeyes banyak dihabiskan untuk melakukan meger, sehingga hutang dan bunganya menjadi terlalu banyak.

Beruntungnya, Canadian Imperial Bank of Commerce yang mempunyai perusahaan induk America's Favorite Chicken (AFC) bertanggung jawab atas Cruch’s dan Popeyes dan secara efektif menyelamatkan mereka dari kebangkuran. Akhirnya, Church's dijual beberapa tahun kemudian dan Popeyes tetap menjadi fokus terbesar perusahaan.

Sementara itu, Copeland mempertahankan hak atas resep Popeyes dan melisensikan penggunaannya ke AFC dari tahun 1992 hingga 2014 seharga US$3,1 juta per tahun. Pada tahun 2014, AFC membeli rasio campuran bumbu rahasia seharga US$43 juta.

Restaurant Brands International Akuisisi Popeyes

Perjalanan Bisnis Popeyes, Restoran Siap Saji yang Kembali Muncul di Indonesia

Pada 2017, era baru dimulai di Popeyes, jaringan restoran cepat saji tersebut diakuisisi oleh perusahaan besar Restaurant Brands International, pemilik Burger King dan Tim Hortons, dengan harga sekitar US$1,8 miliar. Sejak saat itu, jaringan Popeyes tersebut telah menambahkan sejumlah besar lokasi dan telah meluncurkan Sandwich Ayam Goreng yang sekarang menjadi ikon dari Popeyes.

Per 2021, Popeyes telah membuka 208 restoran baru tahun lalu dengan total lebih 3.000 restoran di seluruh AS & Kanada. Bahkan, di 2022, Popeyes mulai membuka lebih banyak lokasi baru dengan total lebih dari 3.700 lokasi di seluruh dunia.

Perkembangan Bisnis Popeyes

1972: Alvin C. Copeland Sr., beberapa kali mengubah nama, yang semula “Chicken on the Run” di pinggiran New Orleans Arabi dengan menyajikan ayam goreng tradisional Selatan. Namun, ketika ditinjau, restoran tersebut mengalami kinerja penjualan yang lesu, sehingga dia melakukan re-branding dengan membuka kembali restoran tersebut dengan nama “Popeyes” dengan beberapa inovasi rasa berupa ayam pedas ala New Orleans.

1976: Popeyes membuka restoran waralaba pertama di Louisiana.
 
1980: Popeyes memperkenalkan tagline Popeyes yaitu “Love That Chicken from Popeyes”.
 
1983: Popeyes memperkenalkan biskuit buttermilk, yang kemudian menjadi menu populer
 
1984: Popeyes mengglobal dan berekspansi ke Toronto, Kanada.
 
1985: Popeyes membuka restorannya yang ke-500 di Landover, Maryland, dan berhasil menjadi franchise terbesar dengan urutan ketiga berdasarkan jumlah unit terbanyak. 
 
1991: Popeyes memperluas kehadiran internasionalnya di Kuala Lumpur, Malaysia.
 
1992: Perusahaan Ayam Favorit Amerika (juga dikenal sebagai AFC Enterprises, Inc.) dibentuk dan membeli Popeyes dan Church's Chicken®.

Perjalanan Bisnis Popeyes, Restoran Siap Saji yang Kembali Muncul di Indonesia

 
1993: Popeyes memasuki era pertumbuhan baru saat Popeyes Louisiana Kitchen, Inc. mulai memperbarui tampilan restoran Popeyes.
 
1997: Popeyes merayakan 25 tahun kesuksesan.
 
1999: Popeyes melampaui angka penjualan tahunan US$1 miliar untuk pertama kalinya.
 
2001: Popeyes menjadi rantai ayam cepat saji nomor dua berdasarkan jumlah unit. Popeyes merayakan restoran baru yang dirancang dengan warisan budaya di Atlanta
 
2002: Popeyes merayakan hari jadinya yang ke-30
 
2008: Popeyes meluncurkan inovasi menu BONAFIDE®
 
2010: Popeyes BONAFIDE® Chicken mengalahkan KFC® Original Recipe® dalam National Taste Test.
 
2011: Popeyes membuka restoran ke-2.000 di Memphis, Tennessee.
Popeyes Foundation , Inc. mengumumkan kemitraan untuk menguntungkan program ProStart® guna mengembangkan generasi pemilik restoran fanatik makanan berikutnya.

2012: Popeyes merayakan ulang tahun ke-40 dan mengumumkan rencana untuk merombak seluruh sistem restorannya.
 
2014: Popeyes memulai debutnya dengan Beer Can Chicken. Popeyes menjadi sponsor utama Inaugural Bahamas Bowl.
 
2015: Popeyes Bahamas Bowl masuk ke dalam nominasi Best Play at the 2015 ESPY

2019: Popeyes meluncurkan Chicken Sandwich yang sekarang terkenal pada 12 Agustus 2019. Di sini, pendapatan Popeyes melonjak. 

2021 hingga sekarang: Sejak 2021, Popeyes terus fokus melakukan ekspansi ke wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia. 

Melansir dari Entrepreneur, untuk pebisnis yang ingin bergabung menjadi salah satu franchise Popeye, maka calon mitra harus menyiapkan biaya awal sebesar US$50.000 atau setara dengan Rp781 juta dengan investasi awal US$383.500 atau setara dengan Rp5 miliar. Serta ada syarat kekayaan bersih senilai US$1 juta atau Rp15 miliar. Nantinya, biaya royalti akan dikenakan sebesar 5 persen dan biaya royalti iklan sebesar 4 persen dengan jangka waktu perjanjian selama 20 tahun. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper