Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Bill Gates, Ini Dia Miliarder Sang Tuan Tanah di AS

Siapakah tuan tanah yang memiliki banyak tanah dan pertanian di AS? Berikut bocorannya.
John Malone/bloomberg
John Malone/bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Awal tahun ini, pada bulan Mei, klaim dibuat bahwa salah satu pendiri Microsoft Corp, Bill Gates, memiliki sebagian besar tanah pertanian Amerika.

Ternyata anggapan itu salah. Karena, miliarder yang memiliki2,2 juta hektar tanah di AS adalah John Malone.

Dia adalah mantan CEO Tele-Communications Inc., yang dibeli oleh AT&T Inc. senilai lebih dari $50 miliar.  Pada tahun 1999, dia memiliki berbagai bisnis peternakan dan real estat, terutama di Maine, New Mexico, Colorado, dan Wyoming.

Tanah itu dibelinya senilai US$9,6 miliar. Malone, seorang veteran media, mengatakan dia membeli tanah itu karena "mereka tidak membuatnya lagi."

Dia juga memiliki tiga hotel di Dublin, Irlandia.

Ketua Liberty Media Corp itu memang membuat keputusan untuk menginvestasikan miliaran dolar kekayaannya ke tanah setelah menghabiskan musim panas dengan bekerja di pertanian keluarga di Pennsylvania.

Bell Ranch di New Mexico, dataran seluas 290.100 hektar yang dihiasi mesa, ngarai rimrock, padang rumput, dan gunung berbentuk lonceng yang khas, adalah salah satu akuisisi signifikan pertamanya. Selain itu, Bridlewood Farms Florida adalah aset penting miliknya.

Dia sekarang memegang gelar tuan tanah terbesar di AS, melampaui Ted Turner, dengan total 2,2 juta hektar tanaman, properti peternakan, dan hutan.

Malone mencatat bahwa pelestarian adalah motivasi utamanya untuk membeli tanah, dan dia berniat untuk membeli lebih banyak. Dia mengatakan bahwa propertinya berfungsi sebagai sumber pendapatan yang dapat diandalkan dan lindung nilai yang kuat terhadap inflasi.

"Konservasi tanah itu penting," kata miliarder itu. "Itu adalah virus yang saya dapatkan dari Ted Turner."

Dia melanjutkan, "bagian kehutanan di Timur Laut adalah bisnis yang cukup bagus, dengan pengembalian modal yang sangat rendah, tetapi sangat stabil dan dapat dimanfaatkan," kata Malone.

"Dan kami pikir itu akan memberikan perlindungan inflasi yang baik dalam jangka panjang. Pada dasarnya itulah motivasinya. Sepertinya hal yang baik untuk dilakukan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper