Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuh Teka-teki, Elon Musk Nekat Tanya Kemana Larinya Uang George Soros

Elon Musk mempertanyakan larinya uang George Soros investor miliarder berdarah Yahudi. 
George Soros/www.georgesoros.com
George Soros/www.georgesoros.com

Bisnis.com, JAKARTA - CEO Tesla memang tidak pernah segan dalam menyerang rekan-rekan miliardernya. Kali ini, serangan Elon Musk ditujukan kepada George Soros, investor miliarder berdarah Yahudi. 

Sosok miliarder yang memiliki kekayaan US$8,5 miliar atau setara dengan Rp129,2 triliun itu memang dikenal selalu menjadi sasaran konspirasi kelompok sayap kiri. Pasalnya, dia mendukung kepentingan berbagai kelompok Partai Demokrat. 

Musk Mengajukan Pertanyaan Sulit

Melansir dari The Streets, Selasa (17/1/2023) akun milik Ian Miles Cheong yang merupakan pengamat politik budaya mengunggah postingan terkait Soros. 

Akun tersebut meminta pengguna lain membayangkan skenario, bagaimana jadinya jika George Soros diwawancarai di Twitter Space dan kira-kira apa saja pertanyaan yang nantinya dilontarkan pada Soros.

Elon Musk, CEO Tesla serta pemilik Twitter pun membalas unggahan tersebut dengan mengajukan pertanyaan bagaimana cara Soros menghabiskan uangnya yang secara tidak langsung menyinggung terkait donasi yang Soros buat.

"Jika kita mendapatkan George Soros di Twitter Space, pertanyaan apa yang akan Anda tanyakan padanya?" tanya @stillgray alias akun milik Ian Miles Cheong pada Minggu (15/1/2023)

"Apakah Anda benar-benar tahu ke mana uang Anda pergi?" ujar Musk, pada Senin (16/1/2023).

Cuitan bos Twitter itu pun langsung menuai banyak komentar dan pertanyaan terkait teori konspirasi yang beredar tentang Soros.

"Ya benar. Sekalian tanyakan soal bagaimana rasanya menjadi Servant of Evil di multiverse ini?" komentar salah satu pengguna Twitter.

"Pasti tanggapan Soros adalah intuk mendanai kehancuran kapitalisme sehingga tidak ada orang yang sekaya saya lagi'," kata pengguna lain.

Adapun, pertanyaan provokatif Musk muncul kurang dari dua bulan setelah Soros mengungkapkan bahwa dia telah meningkatkan sahamnya di Tesla.

Melalui Soros Fund Management miliknya, soros memegang 89.647 saham Tesla pada 30 September. Investor legendaris itu pertama kali mengakuisisi saham Tesla antara 1 April dan 30 Juni. Saat itu, dia memegang 29.883 saham. Dengan demikian, dia melipatgandakan posisinya dalam tiga bulan.

Meski, kini saham Tesla kehilangan hampir dua pertiga (65 persen) nilainya pada tahun 2022. Belum diketahui, apakah Soros tetap menjadi pemegang saham Tesla tidak. 

Teori Konspirasi George Soros 

George Soros sendiri memang bukanlah seorang figur biasa. Ia lahir pada tahun 1930 di Hungaria dan masih merasakan tumbuh besar dibawah tekanan Nazi Jerman. 

Meski begitu, investor yang bermukim di Amerika Serikat (AS) itu disebut-sebut saat ini memiliki uang dan kekuatan yang besar sehingga mampu mengguncang ekonomi suatu negara.

Bahkan, George Soros diduga menjadi dalang dari krisis moneter untuk beberapa negara. Di mana, perusahaan Hedge Fund, sebuah lembaga pengelola dana investasi para nasabah kelas kakap miliknya yang membuat mata uang negara-negara Asia terguncang.

Tak hanya di Asia, Soros juga disebut pernah memainkan peran untuk menjatuhkan kebijakan Bank Sentral Inggris. Pada tahun 1992, Soros bersama para investor lainnya disebut berhasil menguras habis devisa milik London yang akhirnya tak mampu lagi mengatur laju mata uang pound.

Kejadian itu sendiri disebut-sebut sebagai perang antara Soros dengan Bank Sentral Inggris. Dalam beberapa jam saja, pound terdevaluasi 15 persen  dan Soros berhasil mengantongi keuntungan sebesar US$1 miliar atau Rp14 triliun dalam pertempuran kala itu.

Di balik sosoknya yang kontroversial, dia pun mendirikan sebuah yayasan bernama Open Society Foundations miliknya, miliarder ini juga mendanai banyak kegiatan progresif dan LSM di seluruh dunia.

Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, selama siklus paruh waktu 2022, diperkirakan dirinya menghabiskan uang sebesar US$128,4 juta atau setara dengan Rp1,9 triliun.

OSF adalah jaringan entitas dengan operasi yang saling berhubungan di seluruh dunia, telah menetapkan tujuan mempromosikan demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan pers.

Bersama dengan Yayasan Bill dan Melinda Gates, yang mengalokasikan miliaran untuk mempromosikan kesehatan dan pembangunan masyarakat. Dalam situsnya, disebutkan bahwa Soros telah memberikan dana pribadinya hingga US$32 miliar atau setara dengan Rp486,6  ke dalam yayasan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper