Bisnis.com, JAKARTA - Tak pernah terlintas sedikit pun di benak Trisha Chas, Founder Zeta Privé jika produknya akan terpilih mewakili Indonesia dalam pekan mode dunia, New York Fashion Week (NYFM).
Maklum Trisha bukanlah jebolan sekolah desain maupun menekuni studi fesyen.
“Background pendidikan itu sama sekali ngga menyinggung soal fashion. Bahkan, kuliahku pun Accounting dan Manajemen,” ujarnya kepada Bisnis dalam Konferensi Pers Indonesia Now di Kementerian Perdagangan RI, Selasa (31/1/2023).
Namun, berkat ketertarikannya dalam dunia fesyen, dia pun akhirnya memutuskan untuk merintis brand Indonesia yang bisa go international.
Sebagai brand lokal yang memproduksi koleksi busana modest high end, Zeta Prive memang menciptakan serangkaian koleksi yang terkenal akan sisi artistik atau craftsmanship-nya.
Menariknya, meski baru satu tahun dirinya mendirikan brand Zeta Prive, namun Trisha sudah membuat produknya terkenal di kalangan sosialita.
Baca Juga
Bahkan, kini banyak orang yang menjuluki brand milik Trisha tersebut sebagai Hermes-nya Indonesia.
Lantas, seperti apa perjalanan bisnis dari Zeta Prive? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Trisha bercerita ada, hal yang menginspirasi dirinya untuk membuat brand fashion, karena dia pun telah lama menekuni bidang luxury brands.
“Jadi awalnya itu aku penjual tas-tas branded, seperti Hermes, Chanel, Louis Vuitton, Dior, Balenciaga, Gucci, YSL, Loewe dan lain-lain sejak 2014. Nama online shopku adalah Zeta Bags. Jadi orang mau nitip jual beli tasnya bisa di sana, pesat sekali perkembangannya,” katanya.
Adanya permintaan yang tinggi, justru membuat dirinya penasaran, mengapa orang Indonesia sangat suka sekali dengan brand mahal luar negeri. Maka, untuk menjawab hal tersebut, dia pun menelusuri dan menemukan bahwa ada kepuasan dan kebanggan tersendiri bisa membeli suatu barang yang di idam-idamkan.
Baginya, meskipun barang tersebut hanya dipakai pada momen-momen tertentu tapi bagi sebagian orang menganggap bahwa barang mewah tersebut mampu menaikkan status sosial atau membuat penampilan jadi lebih menarik.
“Aku pun berpikir, Kenapa kita nggak membuat produk yang serupa? Jangan hanya kita bangga terhadap brand luar negeri. Harus kita yang banting setir,” jelasnya.
Perkembangan Zeta Bags Group
Berkat ketertarikan dalam dunia fesyen sangat besar, alhasil dia pun memutuskan untuk menabung untuk bisa mengembangkan Zeta Bags Group. Selang beberapa lama, setelah modal terkumpul, dia pun berpikir membuat lini usaha lain, yaitu Zeta Scarf yang didirikan pada 2019.
Dengan pengalaman hampir delapan tahun menjalankan bisnis preloved luxury brands, membuat orang kian percaya dengan produk yang Zeta pasarkan. Pasalnya, keseluruhan produk melewati proses pengecekan dan kurasi sebelum dijual kepada konsumen.
Melihat respon pasar yang baik, Trisha pun mendirikan bisnis fashion pada Januari 2022. Sebelumnya, brand tersebut bernama Maison de Naviá dari Perancis dan kata Arab berarti "rumah yang memberi manfaat". Namun karena banyak orang yang tidak mengetahui, akhirnya dia pun mengubahnya dengan nama Zeta Prive.
Sempat Mengalami Tantangan
Namun, untuk bisa sesukses sekarang, nyatanya Trisha sempat mengalami berbagai tantangan bisnis.
“Butuh waktu satu tahun setengah untuk bisa dipercaya masyarakat. Karena, aku kan basisnya online. Jadi, orang banyak yang ragu, apakah memang branded atau palsu. Tapi, berkat tim yang terus konsisten kerja keras, akhirnya nama Zeta pun dikenal,” jelas Trisha.
Tantangan tersebut kian bertambah berat, ketika Zeta Prive hadir di pasaran.
"Aku cukup challenging juga karena orang tuh sudah tahu Zeta itu tas branded, jadi mindset mereka ketika aku produksi sesuatu itu nggak jauh beda kualitasnya," jelas Trisha.
Kini, dengan suksesnya brand tersebut melaju ke fashion show bertaraf internasional, jenama modest lokal ini akan menghadirkan busana lebih bold dengan aplikasi aksesoris bernuansa hitam dan desain ikon kota New York yang hadir lebih artistik.
Nantinya, brand ini akan menyuguhkan mahakarya yang menghadirkan inovasi dalam dunia fashion. Sebanyak 10 koleksi fashion karya Zeta Privé akan dikemas secara apik sesuai dengan konsep New York Fashion Week 2023, dengan tema "The Talking Point, yang akan digelar pada 10 hingga 15 Februari 2023 di New York, Amerika Serikat.
“Koleksi yang ditampilkan merupakan pakaian wanita bernuansa modest wear yang elegan, modern dan siap pakai yang menjadi spirit American Style,” ungkapnya.
Demi mempersiapkan 10 koleksinya tampil di NYFW 2023, Trisha mengaku rela bekerja lebih keras. Sebab, dalam kurun waktu satu bulan harus bisa mempersiapkan 10 koleksi,
“Biasanya pengerjaan satu baju itu membutuhkan waktu tiga sampai enak bulan, saking handmade dan detailsnya kita perhatikan betul-betul. Di tambah lagi, di Indonesia kan nggak ada musim fall dan winter, tapi kita harus menyesuaikan dengan teman NYFW. Semua harus dipikirkan biar nggak memalukan perwakilan Indonesia," tambahnya.