Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis franchise atau waralaba telah menjadi bisnis yang cukup populer di Indonesia.
Jenis bisnis ini selain menguntungkan, naiknya pun cukup cepat karena mengandalkan sebuah merek atau brand yang sudah lebih dulu masyarakat kenali.
Dalam dunia franchise, franchisor sendiri adalah orang perseorangan atau badan usaha yang memberikan hak untuk memanfaatkan atau menggunakan waralaba yang dimilikinya kepada penerima waralaba.
Kebalikan dari franchisor yakni franchisee merupakan orang perseorangan atau badan usaha yang diberikan hak oleh pemberi waralaba untuk memanfaatkan atau menggunakan waralaba yang dimiliki.
Meski, skema franchise memiliki banyak manfaat. Namun, ada sejumlah istilah untuk pembiayaan, mulai dari franchise fee hingga royalty fee yang harus diketahui.
Hal ini penting untuk Anda pelajari sebelum Anda terjun ke bisnis dan siap mengoperasikan waralaba tersebut.
Baca Juga
Simak ulasan biaya yang diperlukan jika Anda ingin terjun ke dunia bisnis waralaba.
1. Biaya waralaba dan investasi awal
Biaya waralaba biasa disebut franchise fees dan investasi awal sering dikenal sebagai initial investments
Jika Anda memutuskan membeli model dan metode bisnis perusahaan yang sudah ada sebelumnya, maka Anda harus melakukan investasi awal yang disebut biaya waralaba.
Biaya waralaba adalah pembayaran awal yang Anda berikan kepada pihak manajemen pusat untuk hak menggunakan merek dagang, model bisnis, dan sistem pendukungnya yang biasanya pembayarannya dilakukan hanya satu kali.
Biaya franchise ini digunakan untuk pihak manajemen franchise membantu Anda mengembangkan dan memelihara model bisnisnya, melatih Anda dan memberi Anda sistem pendukung.
2. Biaya royalti (royalty fees)
Tidak seperti biaya waralaba, yang biasanya merupakan pembayaran satu kali, biaya royalti adalah pembayaran berkelanjutan yang Anda bayarkan ke pihak pusat.
Biaya ini biasanya merupakan persentase dari penjualan kotor Anda. Frekuensi pembayaran biaya ini bervariasi, tetapi umumnya Anda dapat mengharapkan untuk melakukan pembayaran secara bulanan atau triwulanan.
Biaya royalti memungkinkan pemilik waralaba untuk terus mendukung bisnis Anda melalui daftar layanan pelatihan, pemasaran, dan pengembangan produk yang terus berkembang.
Karena biaya royalti dihitung secara berbeda di tiap waralaba, penting untuk memahami apa yang menjadi tanggung jawab Anda dan apa yang akan Anda terima sebagai imbalannya.
3. Biaya iklan (advertising fees)
Biaya iklan biasanya dibebankan bagi para mitra untuk menjadi modal dalam dana periklanan mereka.
Mirip dengan biaya royalti, biaya iklan biasanya merupakan persentase dari penjualan kotor Anda, dibayar secara teratur. Dengan biaya ini, pemilik waralaba membuat dan menjalankan kampanye iklan untuk mempromosikan seluruh franchise di satu kawasan, bukan khusus untuk satu lokasi waralaba individu.
Biaya iklan merupakan bagian integral karena berkontribusi dalam membangun pengenalan merek dan menarik pelanggan baru ke seluruh sistem waralaba. Sebagai franchisee, Anda harus memahami bagaimana biaya iklan digunakan dan jenis kampanye apa yang dapat Anda lihat sebagai hasilnya.
4. Biaya pelatihan dan dukungan (training and support fees)
Untuk memberikan pelatihan dan dukungan berkelanjutan kepada pemegang waralaba, beberapa pemilik waralaba membebankan biaya pelatihan dan dukungan selain investasi awal dan biaya royalti berkelanjutan.
Biaya pelatihan dan dukungan biasanya untuk pelatihan yang diperlukan sebelum bisnis Anda dibuka serta pelatihan, pendidikan, dan dukungan berkelanjutan seiring perkembangan bisnis Anda.
Jika pemilik waralaba Anda tidak memasukkan biaya ini, kemungkinan besar biaya tersebut termasuk dalam biaya waralaba awal atau biaya royalti Anda.
Sebelum melangkah maju sebagai franchisee, Anda harus memahami jenis pelatihan dan dukungan apa yang ada dalam franchise secara keseluruhan, dan berapa biayanya.
5. Biaya peralatan, inventaris, dan teknologi (equipment, inventory and technology fees)
Sebenarnya, biaya ini tergantung pada sektor industri dan waralaba, apa yang Anda jalani. Biasanya, ini mencakup semuanya mulai dari sistem penjualan, seragam hingga bahan baku
6. Biaya hukum (legal fees)
Terakhir, Anda harus mempertimbangkan biaya hukum yang terkait dengan pembelian waralaba sebagai bagian dari investasi awal Anda.
Anda harus menyewa seorang pengacara untuk meninjau perjanjian waralaba dan memberi tahu Anda tentang potensi masalah atau masalah hukum yang mungkin menjadi tanggung jawab Anda seiring berjalannya waktu.
Ini bisa menjadi pengeluaran yang signifikan tergantung pada seberapa rumit perjanjian waralaba dan berapa tarif pengacara Anda.