Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan sektor properti hotel mewah terus meningkat seiring dengan semakin berkembangnya pariwisata di Pulau Bali.
Banyak pengusaha dan investor yang tertarik untuk menginvestasikan uang mereka di sektor perhotelan di daerah berjuluk Pulau Dewata tersebut. Langkah itu salah satunya dilakukan dengan membangun hotel-hotel mewah yang bertaraf internasional dan memiliki konsep yang unik demi menggaet turis mancanegara.
Bahkan yang terbaru adalah sosok publik figur kondang, yaitu Raffi Ahmad berencana membangun villa mewah.
Melalui postingan Instagramnya, dia menjelaskan villanya akan dibuat di pinggir tebing di kawasan Uluwati, Bali dengan gaya yang mewah khas bintang lima. Bahkan, Raffi berniat membuat villa tersebut megah dan besar dengan 10 kamar.
“Let's Goooo !!! Soon !!! Ayo Semangat Kerja keras lagii buat bangun Villa Private Rans,” tulis Raffi, Selasa (25/4/2023).
Raffi pun menjelaskan jika villa tersebut diperkirakan sudah bisa disewa untuk umum pada tahun depan.
Lantas, siapa saja pengusaha yang telah lebih dulu memiliki aset hotel mewah di Bali? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
1. Sultan Brunei Hassanal Bolkiah
BIA menjalankan sebuah hotel berbintang lima di Bali bernama Nusa Dua Hotel Beach & Spa.
Hassanal Bolkiah adalah salah satu bangsawan terkaya di dunia. Melansir dari Celebrity Net Worth perkiraan kekayaannya mencapai US$30 miliar atau setara dengan Rp440 triliun.
Selain memiliki Istana Nurul Iman yang menjadi istana hunian terluas di dunia, nyatanya dia memiliki sejumlah hotel mewah yang terbsebar di AS, Eropa hingga Indonesia.
Di Indonesia sendiri, melalui Brunei Investment Agency (BIA) dirinya memiliki saham dari hotel Nusa Dua Hotel Beach & Spa yang berdiri pada Mei 1983.
Meski awalnya hotel bintang lima ini dimiliki PT Aerowisata, anak usaha dari PT Garuda Indonesia Tbk. Namun, selang tujuh tahun beroperasi, PT Aerowisata menjual hotel tersebut kepada PT Sejahtera Indoco.
Dalam akta perusahaan yang tercatat di Ditjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia BIA merupakan pemegang saham mayoritas di PT Sejahtera Indoco yakni sebanyak 95 persen.
2. Tommy Soeharto
Tommy Soeharto yang memiliki nama lengkap Hutomo Mandala Putera ini merupakan anak kelima atau bungsu dari Soeharto.
Melalui PT Lor International Hotel, dirinya mengelola New Kuta Hotel Resort. Tak hanya itu, dia pun memiliki sejumlah proyek properti di kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali, yakni Klapa Entertainment, Green Park, New Kuta Golf, New Kuta Kondotel.
3. Bambang Trihatmodjo
Bambang merupakan pendiri Bimantara Citra yang saat ini berubah menjadi PT Global Mediacom Tbk.
Beberapa properti mewah Bali yang diketahui berada di bawah Bimantara Group antara lain: Intercontinental Bali Resort, Hotel Sheraton Nusa Dua Indah dan Pusat Konvensi (sekarang The Westin Resort Nusa Dua, Bali), Sheraton Lagoon Nusa Dua Beach Hotel (sekarang The Laguna, a Luxury Collection Resort & Spa, Nusa Dua, Bali).
4. Sudwikatmono, Sigit Hardjojudanto, Usman Admadjaja, Harry Sapto Soepoyo, Henry Pribadi, Prayogo Pangestu, dan Didi Dawis
Hilton Bali ini semula bernama Grand Nikko—hotel yang termasuk ke dalam merek hotel internasional, Nikko Hotel Internasional. Pemiliknya adalah JAL Hotel Company, anak usaha dari maskapai Jepang, Japan Airlines Co., Ltd.
Namun, per 1 Desember 2016, Hotel Grand Nikko ini berganti nama menjadi Hilton Bali. Pergantian ini menyusul pengambilalihan Grand Nikko Bali oleh grup Hilton.
Menggandeng PT Caterison Sukses, Hilton mengubah nama Grand Nikko menjadi Hilton Bali. Hotel ini merupakan hotel keempat milik hotel Hilton Worldwide setelah Conrad Bali, DoublTree by Hilton Jakarta, dan Hilton Garden Inn Bali.
Melansir dari berbagai sumber, PT Caterison Sukses adalah usaha patungan Sudwikatmono, Sigit Hardjojudanto, Usman Admadjaja, Harry Sapto Soepoyo, Henry Pribadi, Prayogo Pangestu, dan Didi Dawis.
5. Eddy William Katuari
Taipan Eddy William Katuari merupakan pemilik Hotel The Apurva Kempinski Bali, hotel yang dijadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyambut para tamu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Mengusung konsep desain artisanal yang mengedepankan kearifan lokal yang unik, hotel yang terletak di kawasan Badung Bali itu menawarkan berbagai fasilitas mewah serta pelayanan pribadi berbintang lima.
Terkait harta kekayaannya, per 2021 diperkirakan mencapai US$1,1 miliar atau sekitar Rp16,1 triliun.
6. Harry Gunawan dan Edy Hartono
Taipan properti Nasional dan perintis KG Global Development, Harry Gunawan dan Edy Hartono, makin menancapkan rekam jejaknya di bisnis hospitalitas. Portofolio hospitalitas perdananya adalah Six Senses Hotels Resorts Spa yang bakal diresmikan dan beroperasi penuh
Six Senses Hotel Resorts Spa dibangun oleh anak usaha KG Global development, yakni PT Cahaya Warna Prima dengan luas area 12 hektare dan bisa dioperasikan penuh sejak 1 Agustus 2018.
Beberapa proyek KG Global adalah The Peak Apartemen, The City Tower, TCC Batavia, Tamini Square, Emporium Pluit Mall dan Senayan City. Di Surabaya sendiri ada proyek Capital Square.