Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Miliarder Wanita Indonesia Dewi Kam Bayar Pajak Properti Singapura Ratusan Miliar

Kenaikan pajak yang tinggi di Singapura seakan tidak menghalangi niat Dewi Kam untuk membeli hunian mewah di sana.
Patung Merlion di Marina Bay, Singapura/Wikimedia Commons
Patung Merlion di Marina Bay, Singapura/Wikimedia Commons

Bisnis.com, JAKARTA - Miliarder perempuan Indonesia Dewi Kam dikabarkan rela membayar pajak sebesar 60 persen atas pembelian properti mewahnya di Singapura pada pertengahan Mei 2023.

Dia dilaporkan sebagai orang asing pertama yang membeli properti di Singapura setelah adanya kenaikan ABSD terbaru.

Pasalnya, pada awal Mei 2023 pemerintah Singapura membuat kebijakan untuk menggandakan bea materai atau additional buyer’s stamp duty (ABSD) atas pembelian properti oleh investor asing.

Berdasarkan laporan Bloomberg, kebijakan ini diterapkan untuk mendinginkan pasar properti residensial yang harganya semakin meroket, sekaligus menjaga keterjangkauan penduduk lokal untuk memiliki hunian. 

Dengan nilai properti seharga 12,68 juta dolar Singapura atau setara dengan Rp140,5 miliar, maka dirinya harus membayar lebih dari itu.

Dalam hal ini, Kam harus membayar pajak pembeli (buyer's stamp duty/BSD) sebesar 760.800 dolar Singapura atau Rp8,4 miliar yang merupakan 6 persen dari harga pembelian. 

Kam juga dikenakan pajak tambahan pembeli (additional buyer's stamp duty/ABSD) sebesar 60 persen, lantaran tanggal kontrak pembelian tercantum 18 Mei 2023.

Itu artinya, total biaya pembelian, termasuk BSD dan ABSD, dalam memenuhi kewajibannya sebagai pembeli properti asing di Singapura mencapai 21.0488 juta dolar Singapura atau Rp233,1 miliar untuk apartemen empat kamar tidur di Newton.

Pembelian unit dengan luas 4.112 kaki persegi per kaki persegi ini pun menandai rekor tertinggi sejak proyek Scotts HighPark diluncurkan pada 2006. 

Sejak saat itu, belum pernah tercatat harga per kaki persegi yang lebih tinggi untuk unit-unit dalam proyek ini. 

Sebelumnya, hahan tempat proyek ini berdiri merupakan bekas situs Melia at Scotts, yang dibeli oleh CapitaLand Development seharga US$165 juta pada pertengahan 1990-an. 

Dengan demikian, harga yang dibayar oleh Kam menunjukkan tingkat kenaikan nilai yang signifikan sejak pembelian lahan tersebut.

Mengintip Lokasi Hunian Milik Dewi Kam

Scotts HighPark adalah sebuah gedung residensial berlantai 27 yang terletak di Scotts Road, di Distrik 9 yang bergengsi. 

Bangunan ini memiliki dua menara, pertama menara berlantai 19 dan kedua berlantai 27. Menara pertama dengan 19 lantai memiliki apartemen dua dan tiga kamar tidur dengan luas antara 1.141 hingga 2.110 kaki persegi. 

Sementara itu, untuk menara kedua, memiliki unit empat kamar tidur dengan luas antara 3.466 hingga 4.112 kaki persegi, serta penthouse. Unit penthouse terbesar terdiri dari lima kamar tidur dengan luas 6.545 kaki persegi.

Gedungnya berada di antara Goldbell Towers dan Sheraton Towers Singapore Hotel. Lokasinya sangat dekat dengan stasiun pertukaran MRT Newton yang melayani Jalur Downtown dan Jalur Utara-Selatan.

Kondominium ini terletak di 45 Scotts Road yang hanya beberapa langkah dari pusat perbelanjaan Orchard Road yang menjadikan lokasinya kian strategis. 

Profil Dewi Kam

Dalam usianya yang sudah menginjak 72 tahun, Dewi Kam memiliki berbagai kepentingan dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik. 

Menurut antikorupsi.org, dia adalah pemilik mayoritas saham PT Sumbergas Sakti Prima dengan penguasaan sebesar 91 persen. 

Berdasarkan laporan dari Indonesia Corruption Watch, melalui PT Sumber Energi Sakti Prima, Dewi Kam juga mengendalikan PT Sumber Segara Primadaya (S2P), yang merupakan pengembang dalam proyek PLTU Cilacap. 

Dia juga memiliki afiliasi dengan dua perusahaan yang berdomisili di British Virgin Islands dan Samoa, yaitu pemegang saham Birken Universal Corporation, Direktur Savill Universal Ltd, dan pemegang saham Overseas Finance Ltd.

Selain itu, Dewi Kam turut terlibat dalam beberapa perusahaan sebagai nominee director dan nominee shareholder, seperti Execorp Limited, Portcullis Nominees (BV) Limited, dan Sharecorp Limited.

Pada 2006, dirinya juga hadir dalam penandatanganan kontrak kesepakatan proyek energi antara Indonesia dan China senilai US$3,56 triliun atau Rp52.769 triliun. 

Menurut Forbes, sebagian besar kekayaan Dewi Kam juga banyak berasal dari kepemilikan saham di perusahaan tambang batubara Bayan Resources di Indonesia. Harta kekayaannya pun kini mencapai US$3,5 miliar atau Rp52,07 triliun. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper