Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Artificial Flower Homemade, Bisnis Kekinian Memanjakan Mata

Usaha merangkai bunga (artificial flower homemade) memiliki peluang omset besar dari suvenir kegiatan yang sudah kembali semarak setelah pandemi.
Rangkaian produk bunga artificial yang memiliki banyak penggemar./IG: Anfira Florist
Rangkaian produk bunga artificial yang memiliki banyak penggemar./IG: Anfira Florist

Bisnis.com, JAKARTA -- Momen keagamaan maupun libur nasional seperti Iduladha, tahun baru kalender Islam, Hari Kemerdekaan, hingga Natal membuat keinginan untuk mendekorasi rumah bernuansa bunga meningkat. Apalagi semakin banyak pilihan bunga hias tersedia, termasuk jenis artificial flower yang dapat dipesan secara homemade.   

Yunia, pemilik Anfira Florist menuturkan peminat bunga artificial cukup tinggi. Baik dipesan sebagai tanda mata dari kegiatan, dekorasi rumah, maupun tempat usaha. 

"Bentuk rangkaiannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemesan," kata Yunia di sela undian Simpedes BRI di Bekasi, Sabtu (24/6/2023).   

Menurutnya, untuk membangun usaha  florist, kekuatan utama pemasaran berasal dari lingkungan terdekat. Selanjutnya dengan getok tular, promosi dapat diperluas dengan pameran maupun membuka stand dan mengikuti pameran. 

"Dengan ikut pameran selain menambah teman juga meningkatkan jangkauan produk," kata ibu tiga anak yang seluruhnya telah dewasa itu. 


Memulai Usaha Tersebab Pandemi

Menurutnya usaha florist yang dijalankan disebabkan kondisi Pandemi Covid-19. Mengatasi kondisi yang ada, Yunia dan suami belajar secara autodidak. 

"Mulanya melihat adik ipar merangkai bunga, lalu nonton Youtube," katanya menjelaskan proses memulai usaha. 

Setelah memiliki cukup produk yang dirangkai, Yunia dan suami mencoba membuka lapak di lokasi ramai warga berolahraga di kawasan Cibubur. 

"Tidak disangka, kami modal Rp2 juta untuk belanja seluruh barang namun sudah terjual Rp1,8 juta jelang pukul 12.00 WIB siang. Masih tersedia sejumlah bunga rangkaian dan banyak bahan baku di rumah," katanya mengenang peristiwa pada 2020 lalu itu. 

Produk yang terserap dengan baik menumbuhkan keyakinan untuk terus berkembang. Yunia menyebutkan menikmati proses kreativitas dalam merangkai bunga artificial ini. 

Dalam menjalankan bisnisnya, Yunia menyebutkan dibantu seorang karyawan yang berasal dari sekitar lingkungan rumah. Upah yang diberikan berdasarkan jumlah rangkaian bunga yang diselesaikan. Meski demikian ide rangkaian bunga berasal dari Yunia.  Sosok yang menjadi kekuatan utama dalam buket bunga homemade yang dirinya produksi.

"Tantangannya memang perasaan, saat mendiang suami berpulang tahun lalu, beberapa bulan saya tidak berhasil merangkai," ujarnya. 

Yunia juga mengingatkan, proses berdagang melalui momen naik turun. Untuk itu, guna memupuk keyakinan menjadi entrepreneur, menjaga semangat menjadi sebuah keharusan.   

Saat ini Anfira Florist menggunakan media sosial Instagram dan Whatsapp untuk memasarkan kreasi Yunia. Sedangkan untuk proses pembayaran selain menggunakan rekening transfer dirinya juga menerima melalui QRIS. "Sangat membantu," katanya. 

Dalam permodalan, seiring perkembangan usaha, Yunia memberanikan diri mengajukan pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) melalui BRI. Pinjaman ini digunakan untuk belanja bahan baku sehingga menghasilkan variasi produk yang semakin sesuai dengan selera pelanggan. "Saya ambil yang tanpa jaminan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper