Bisnis.com, JAKARTA - Usai insiden meledaknya kapal selam wisata Titanic, Jay Bloom, pengembang real estat miliarder dari Las Vegas, mengungkapkan dia sempat ditawari dua tempat di kapal selam Titan oleh Stockton Rush, pendiri dan CEO OceanGate.
Namun, miliarder itu menolak tawaran tersebut karena alasan keamanan dan masalah penjadwalan. Akhirnya, jatah tersebut diambil oleh Shahzada Dawood, seorang pengusaha Pakistan, dan putranya yang berusia 19 tahun, Suleman.
Bahkan, dirinya juga mengungkapkan bagimana Stockton Rush menawarinya harga diskon "menit terakhir" sebesar US$150.000 atau Rp2,2 miliar dibandingkan dengan harga standar US$250.000 atau Rp3,7 miliar.
"Pada bulan Februari Stockton meminta saya dan putra saya, Sean, untuk ikut menyelam bersamanya ke Titanic pada bulan Mei. Namun, penyelaman Mei ditunda karena cuaca dan penyelaman hingga akhirnya 18 Juni menjadi waktu pasti untuk wisata itu," jelasnya. dalam posting Facebook Kamis, (22/6/2023)
Di sana, Jay Bloom menyampaikan kekhawatirannya mengenai keselamatan dalam melakukan penyelaman dengan kapal selam Titan.
Dia mengutip pernyataan Stockton Rush yang mengatakan bahwa meskipun ada risiko, penyelaman dengan kapal selam Titan jauh lebih aman daripada terbang dengan helikopter atau bahkan melakukan selam scuba.
Baca Juga
Bloom menjelaskan, dia terakhir kali bertemu dengan Rush pada Maret 2023 di pameran Titanic di Luxor Hotel & Casino.
Mereka berbicara tentang penyelaman, termasuk masalah keselamatan. Bloom menyatakan bahwa Rush sangat yakin soal aspek keselamatan kapal selam yang dirinya rancang.
Namun, Bloom menyatakan Rush sangat salah dalam pandangannya. Dia sangat yakin bahwa itu lebih aman daripada menyeberang jalan,” jelasnya.
Bahkan, Jay menyebutkan Stockton Rush memberikan buku foto yang ditandatangani olehnya dan pakar maritim Paul Henri Nargeolet kepada Bloom. Paul Henri Nargeolet adalah salah satu dari lima penumpang yang terlibat dalam penjelajahan kapal Titanic.
Dia pun memberikan alasan mengapa dirinya dengan cepat memutuskan untuk tidak melakukan penyelaman dengan kapal selam Titan
"Saya dan Sean minggu lalu kehilangan Treat Williams, mantan mitra sekaligus teman kami selama 25 tahun lamanya. Jadi, kami masih dalam keadaan berduka,” jelasnya.
Dalam postingan yang sama, Bloom pun turut membagikan beberapa pertukaran teks dengan Rush.
Salah satu pesan muncul, di mana Bloom menginformasikan soal teman putranya yang sedang melakukan penelitian tentang bahaya penyelaman.
Bloom pun tak menampik bagaimana dirinya khawatir soal potensi bahaya tersebut.
Di sana, Rush merespons dengan menyatakan keinginannya untuk melakukan panggilan video dengan teman Bloom untuk mengatakan ketakutan tersebut tidaklah berdasar.
Sebagai informasi pada Kamis (22/6) kapal wisata tur Titanic meledak dan menewaskan lima penumpang yang terdiri dari Rush, Nargeolet, Dawood, putranya, dan miliarder Inggris Hamish Harding.