Bisnis.com, JAKARTA – Saat merencanakan karier, Anda tentunya akan dihadapkan dengan pilihan jenis industri yang hendak dimasuki. Jika prospek karier yang ingin Anda tekuni dijalankan oleh perusahaan, terdapat dua pilihan umum: startup atau perusahaan korporat.
Kedua jenis badan usaha ini memiliki ciri khas masing-masing. Startup adalah badan usaha yang baru dibentuk atau biasa disebut rintisan. Startup belakangan sedang populer dan menuai banyak perhatian dari kalangan pencari kerja. Selain itu, jumlah startup di Indonesia juga semakin banyak.
Sedangkan, perusahaan korporat adalah perusahaan yang cenderung berskala lebih besar dan stabil. Hal ini dikarenakan perusahaan korporat telah lama berdiri dan sudah memiliki sistem kerja yang tetap.
Kedua jenis perusahaan ini menawarkan pengalaman bekerja yang berbeda. Masing-masing memiliki ciri khas dan kelebihan. Biasanya, startup dan korporat dipertimbangkan dari segi budaya pekerja, cakupan pekerjaan, tanggung jawab, kestabilan perusahaan, dan struktur organisasi.
Jika Anda hendak memilih di antara keduanya, ada hal yang perlu Anda pertimbangkan. Dilansir dari berbagai sumber (7/8/2023), berikut adalah hal yang perlu Anda pertimbangkan saat memulai karier.
Bekerja di Startup
Startup identik dengan dinamika pekerjaannya. Salah satu dinamika startup yang baik adalah pesatnya pertumbuhan startup. Karena dibentuk di era teknologi, perusahaan startup biasanya mengaplikasikan teknologi digital dengan maksimal sehingga fleksibel dalam menggunakannya untuk perkembangan.
Selain itu, dinamika startup juga terlihat dalam budaya kerja. Struktur organisasi startup tidak sekaku perusahaan korporasi. Startup juga cenderung memiliki jumlah pekerja yang lebih sedikit. Oleh sebab itu, hubungan antarpekerja lebih dinamis, dekat, dan santai.
Seiring dengan pertumbuhan yang pesat, maka sangat umum untuk startup memiliki angka permintaan yang besar. Hal ini membutuhkan dedikasi yang tinggi dari pekerja untuk bisa mencapai target.
Startup menekankan kreativitas dan komunikasi sebagai nilai perusahaan. Kedua itu adalah faktor pembeda sekaligus elemen penting yang membuat startup bisa berkembang secara dinamis dan cepat.
Startup ini sesuai untuk jenis orang yang menyukai tantangan dari sesuatu yang tidak pasti. Selain itu, dibutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi dalam mengikuti dinamika dalam proses perkembangan perusahaan.
Bekerja di Perusahaan Korporat
Korporat memiliki karakter yang bertolak belakang dengan startup, yakni stabilitas. Stabilitas adalah hal yang ditawarkan korporat bagi pekerjanya. Hal ini berasal dari infrastruktur perusahaan yang sudah mapan dan fondasi yang kokoh.
Untuk budaya kerja, korporat sangat dipengaruhi oleh struktur organisasinya. Terdapat hierarki, sistem level, dan pembagian kerja berdasarkan spesialisasi yang jelas. Struktur tersebut, ditambah skala perusahaan yang besar, akan mempengaruhi budaya pekerja yang lebih ketat.
Hubungan antarpekerja dalam korporat cenderung lebih kaku dan tegas. Selain itu, koneksi yang dijalin tidak melibatkan banyak divisi. Satu departemen biasanya hanya berinteraksi dengan pekerja dari departemen yang sama.
Pembagian kerja korporat juga lebih jelas dan terbatas sehingga setiap orang memiliki bagian masing-masing dalam pekerjaan. Tidak seperti startup, pekerja korporat cenderung tidak banyak menerapkan kreativitas dalam lingkup kerja mereka.
Korporasi sesuai untuk Anda yang mencari stabilitas dan work-life balance. Tidak seperti startup, jam kerja di perusahaan korporat lebih terjadwal dan terbatas. Ini memberikan keleluasaan bagi Anda untuk mendedikasikan waktu pada hal lain.
Selain itu, dalam perusahaan besar, hasil kerja sesuai tanggung jawab lebih diutamakan dibanding inovasi dari pekerja. Namun, kompensasi yang diberikan untuk pekerjaan itu lebih menjanjikan dalam jangka panjang. Maka jika Anda mengutamakan kompensasi daripada passion, korporat adalah pilihan Anda.