Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Sosok Konglomerat di Balik Bisnis Radio di Indonesia

Sosok konglomerat di balik sejumlah radio yang masih mengudara di Indonesia.
Ilustrasi radio
Ilustrasi radio

Bisnis.com, JAKARTA - Setiap 11 September diperingati sebagai Hari Radio Republik Indonesia atau Hari Radio Nasional. 

Hari ini menjadi hari untuk memperingati peran bersejarah kontribusi radio dalam membangun bangsa dan menjadi penanda perkembangan digital. 

Seiring pesatnya perkembangan teknologi digital, pamor radio seakan mulai meredup. Tak sedikit industri siaran radio yang khawatir akan gulung tikar di masa depan. 

Jika tak bisa berinovasi, kepunahan radio bisa menjadi kenyataan. Oleh karena itu, tak sedikit pula radio yang kemudian mengalihkan bisnisnya tak hanya sekadar siaran melalui gelombang, tapi juga secara daring menggunakan platform digital berbasis suara seperti halnya platform streaming musik dan siniar (siniar). 

Namun, di balik kekhawatiran tergerusnya industri radio, masih banyak radio yang tetap siaran dan berdiri hingga saat ini. Hal ini tak lepas dari peran taipan-taipan besar di belakangnya. 

Satu perusahaan milik konglomerat bisa memegang lebih dari tiga radio sekaligus. Hal ini juga memperkuat posisi radio-radio tersebut sehingga tetap bisa mengudara. 

Lantas, siapa saja taipan di balik radio-radio yang masih mengudara di Indonesia? 

1.  Erick Thohir

Menteri BUMN RI saat ini, Erick Thohir, merupakan pendiri, pengusaha, sekaligus pemilik Mahaka Group, konglomerasi perusahaan yang bergerak di bidang bisnis media dan hiburan. Bisnis tersebut dia geluti jauh sebelum terjun ke dunia politik.

Mahaka Group didirikan pada 28 November 1992, diawali dengan nama PT Abdi Bangsa Tbk (ABBA). Selanjutnya, pada 2010, perusahaan yang didirikan Erick Thohir itu berganti nama menjadi PT Mahaka Media Tbk. 

Sebagai perusahaan konglomerasi, Mahaka Group menaungi sejumlah perusahaan, salah satunya PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI). 

Mahaka Radio Integra awalnya didirikan pada 2006 dengan nama PT Genta Sabda Nusantara, yang mengelola Jak FM dan Gen FM Jakarta. 

Kemudian, pada 2015, nama perusahaan ini diubah menjadi Mahaka Radio Integra dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2017. Tak hanya Jak FM dan Gen FM, perusahaan ini juga mengakuisisi Hot FM, Kis FM, Mustang FM, dan Most Radio. 

Tak ingin ketinggalan zaman, perusahaan ini kemudian meluncurkan aplikasi Noice. Lalu pada 2019, Mahaka mendirikan PT Mahaka Radio Digital untuk mengelola aplikasi Noice.

2. Soetikno Soedarjo

Soetikno Soedarjo merupakan konglomerat di balik berdirinya Grup Mugi Rekso Abadi (MRA) pada 1993. Persahaan ini menjadi salah satu grup media yang menaungi Cosmopolitan dan Harper's Bazaar, serta menjadi holding terbesar di Indonesia. 

Selain grup media massa, MRA Group juga bergerak di bidang industri makanan dan minuman, hiburan, gaya hidup, penyiaran, hotel, serta perusahaan ritel dan otomotif. 

Di bidang penyiaran, ada MRA Media yang menaungi HardRock FM, I-Radio, Trax FM, dan Brava Radio. 

3. Lilik Oetama

Lilik Oetama adalah CEO Grup Kompas Gramedia. Dia mengambil alih konglomerat raksasa tersebut pada 2015, lima tahun sebelum ayahnya yang merupakan pendiri perusahaan, Jakob Oetama, meninggal.

Dengan karir yang luas di sektor perhotelan, Lilik memimpin ekspansi perusahaan ke bidang lain di luar industri media massa. Tak hanya menerbitkan koran, tapi juga majalah, buku, kanal berita daring, dan juga radio. 

Berbekal gelar Magister Manajemen dari West Coast University Amerika Serikat, dia memulai karirnya bersama grup di bawah anak perusahaan dan pengembang properti Grahawita Santika pada tahun 1995 sebagai Direktur Eksekutif.

Lilik Oetama telah mengembangkan Kompas Gramedia menjadi lebih dari sekedar perusahaan media massa. Dia membentuk banyak cabang media Kompas Gramedia, dari KG Media, menerbitkan banyak sekali judul surat kabar dan majalah.  

Di antara banyak prestasi yang diraihnya, kelompok ini bertanggung jawab atas Kompas yang sejak diluncurkan pada 1965 telah menjelma menjadi surat kabar dengan sirkulasi terbesar di Asia Tenggara.

Di bawah Kompas Gramedia juga ada PT Magentic Network Indonesia (KG Radio Network) yang didirikan pada 2017 oleh Jakob Oetama, dan membawahi jaringan radio milik Kompas Gramedia. 

Tiga nama radio besar yang dimiliki, yaitu Radio Sonora FM, Radio Motion FM, Radio Smart FM.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler