Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak lagi Buka Kemitraan, Sambal Bakar Indonesia Targetkan Buka 25 Outlet Hingga Akhir Tahun

Sambal Bakar Indonesia fokus membuka cabang sendiri sampai 25 outlet hingga akhir tahun tanpa bantuan sistem waralaba atau franchise
Sambal Bakar Indonesia
Sambal Bakar Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Indonesia memang dikenal sangat menyukai makanan dengan cita rasa pedas. Ketenaran makanan pedas sampai membuat media sosial dibanjiri banyak tantangan untuk mencoba sambal dengan level pedas tertentu. 

Kegemaran masyarakat untuk makan makanan pedas membuka jalan pintas tersendiri bagi yang ingin berbisnis makanan berbasis sambal.

Salah satu brand kuliner yang menawarkan aneka menu makanan pedas adalah Sambal Bakar Indonesia. Meski baru diluncurkan pada Juli 2022 lalu, perkembangan bisnis Sambal Bakar Indonesia terbilang cukup pesat. 

Di usianya yang baru 1 tahun, bisnis yang dikembangkan oleh sekelompok anak muda kreatif seperti Richard Theodore dan content creator TikTok Benjamin Master Adhisurya (Iben Ma) ini sudah berkembang signifikan.

Hingga saat ini, Sambal Bakar Indonesia sudah memiliki 19 outlet yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Hingga akhir tahun ini, restoran dengan spesialisasi makanan pedas ini menargetkan akan membuka 25 outlet. 

Richard mengakui branding yang dibangun melalui media sosial memang memiliki dampak yang cukup besar dalam pertumbuhan bisnisnya. Namun menurutnya, media sosial hanya menjadi salah satu aspek dalam bisnis. 

Pasalnya, masih ada aspek penting lainnya seperti model bisnis dan profitabilitas perusahaan yang membuat Sambal Bakar Indonesia dapat terus melebarkan sayapnya, terlebih jika bisnis tersebut ingin dikembangkan melalui sistem kemitraan. 

Richard mengatakan, sebuah bisnis yang ditawarkan melalui sistem kemitraan tidak bisa hanya sekadar viral, tetapi harus bisa menguntungkan dan benar-benar memiliki sistem serta model bisnis yang baik agar dapat terus tumbuh dan berkembang. 

“Jangan sampai bisnisnya tidak well perform tapi dipaksa untuk difranchise-kan atau dimitrakan karena menjadi viral atau terkenal saja tidak cukup. Harus bisnisnya bagus dan menguntungkan dulu baru bisa dikembangkan atau diekspansikan,” ucapnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (5/10/2023).

Richard mengatakan bahwa Sambal Bakar Indonesia sendiri sempat membuka kemitraan terbatas, tetapi saat ini pihaknya sudah menutup sistem kemitraan dan fokus membuka cabang sendiri karena dia dan timnya ingin lebih fokus memperbanyak cabang sendiri.

Salah satu yang menjadi daya tarik Sambal Bakar Indonesia adalah memiliki menu yang bervariasi dan menyediakan makanan sehari-hari dengan harga yang ramah di kantong. Selain itu, pengunjung juga dapat memilih tingkat kepedasan sesuai selera.

Terdapat berbagai macam lauk pauk yang dijual mulai dari ayam, ikan gurame, cumi, iga bakar, paru, kulit, usus, kikil, dan masih banyak lagi. Selain itu, ada beberapa lauk yang jarang ditemui di tempat lain yaitu burung dan juga baby crab. 

"Harganya pun tergolong cukup murah mulai dari Rp17.000 dan untuk satu set menu termasuk nasi, lauk pauk dan minuman harganya di bawah Rp30.000 sesuai permintaan konsumen,” ujarnya.

Sebelumnya, Sambal Bakar sempat membuka kemitraan namun hanya ditawarkan ke relasi terdekat mengingat nilai investasi yang cukup besar.

Adapun total investasi yang dibutuhkan untuk membuka satu cabang Sambal Bakar Indonesia mencapai Rp3,47 miliar mencakup royalti brand Rp1 miliar, bahan baku (untuk 5 tahun) sebesar Rp300 juta, renovasi area dan furniture (1.000 m2) sebesar Rp900 juta dan lain sebagainya.

Adapun target penjualan per bulan mencapai sekitar Rp1 miliar hingga Rp4,5 miliar, sharing revenue (10- 15 persen), dan proyeksi balik modal selama 4 bulan hingga 18 bulan. Investasi ini bersifat autopilot karena seluruh operasional  dijalankan oleh pusat, sementara mitra akan mendapatkan sharing revenue.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper