Bisnis.com, JAKARTA – Generasi Z atau Gen Z banyak mendapatkan stigma buruk dalam pekerjaan dan sosialnya.
Ini, karena mereka memiliki ciri khas dan karakter tersendiri, termasuk dalam bekerja dan profesionalitas.
Gen Z merupakan orang-orang yang lahir di antara tahun 1997 hingga 2012.
Menurut Pew Research, batasan antar generasi dapat ditetapkan dari berbagai faktor yang memengaruhi tahun-tahun pertumbuhan mereka–seperti peristiwa politik, ekonomi, atau sosial.
Dilansir dari Indeed, berikut deretan karakteristik Generasi Z dalam bekerja:
1. Berharap untuk bekerja dengan teknologi modern
Dalam kehidupan pribadinya, Gen Z sudah terpapar oleh teknologi. Akibatnya, mereka yang saat ini sedang memasuki usia kerja akan berharap untuk menggunakan teknologi modern tersebut dalam pekerjaannya.
Meskipun begitu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Gen Z cenderung menggunakan ponsel dan perangkat elektroniknya untuk tujuan hiburan. Untuk hubungan profesional, Gen Z lebih menyukai komunikasi secara langsung.
Baca Juga
2. Lebih menyukai interaksi secara langsung
Generasi Z sangat menghargai kolaborasi, sehingga membuka peluang mereka untuk dapat mendengarkan perspektif unik dari orang lain. Survei terbaru menunjukkan bahwa 75 persen responden Gen Z mengatakan bahwa mereka lebih menyukai diberikan masukan dari atasan mereka secara langsung.
3. Merupakan generasi yang berjiwa wirausaha
Generasi ini tumbuh dengan menyaksikan orang lain menciptakan usaha bisnis yang menguntungkan. Sebagai generasi yang sudah akrab dengan teknologi, mereka siap untuk memanfaatkan pengetahuan ini dan menciptakan peluang mereka sendiri.
Faktanya, sebanyak 58 persen Gen Z ingin memiliki bisnis suatu hari nanti–dan 14 persen di antaranya sudah melakukannya.
4. Kurang toleran terhadap lingkungan otoriter
Dikarenakan tumbuh dengan kemampuan berpikiran terbuka, generasi ini berharap agar ide-ide mereka didengar dan dihormati di tempat kerja. Menurut laporan yang diterbitkan oleh Workforce Institute, 29 persen responden Gen Z percaya bahwa atasan yang tidak efektif akan memengaruhi kinerja mereka.
Selain itu, 32 persen responden Gen Z akan termotivasi untuk bekerja lebih keras dan bertahan lebih lama di sebuah perusahaan jika memiliki manajer yang mendukung mereka.
5. Menerima perubahan dan menghargai fleksibilitas
Generasi Z menjadi generasi yang paling mudah mendapatkan akses langsung ke internet, berita, dan media sosial. Akibatnya, mereka sering menyaksikan berbagai peristiwa besar yang mungkin telah memengaruhi perubahan. Pandangan Gen Z dibentuk oleh lingkungan mereka.
Selain itu, mereka sering mencari pekerjaan yang dapat memberikan kesempatan untuk berkontribusi, berkreasi, memimpin, dan belajar. Gen z sangat menghargai fleksibilitas, seperti waktu liburan yang cukup dan fleksibilitas terkait tempat dan jam kerja.
6. Bersifat kompetitif
Gen Z dibesarkan di lingkungan yang kompetitif dan serba instan. Mereka terbiasa untuk menerima masukan langsung secara cepat–tidak seperti generasi sebelumnya yang komunikasinya sering terhambat karena teknologi yang kurang mendukung.
Di tempat kerja, sifat kompetitif tersebut berpadu dengan keinginan kuat untuk mendapatkan pengakuan atas pekerjaan mereka. Dalam laporan Workforce Institute, 57 persen responden Generasi Z berharap untuk dipromosikan dalam pekerjaan mereka–setidaknya setahun sekali. (Rafi Abid Wibisono)