Bisnis.com, JAKARTA — Zhang Yiming, pendiri perusahaan induk TikTok, ByteDance, kini resmi menyalip Zhong Shanshan, pemilik perusahaan minuman raksasa Nongfu Spring, untuk menjadi orang terkaya di China.
Mengutip Forbes, Zhang yang berusia 40 tahun, telah mengamankan posisi teratas dengan kekayaan bersih sebesar US$45,6 miliar, sedikit di atas Zhong yang memiliki kekayaan sebesar US$43,3 miliar.
Zhang Yiming adalah seorang pengusaha internet China. Dia mendirikan ByteDance pada tahun 2012, mengembangkan agregator berita Toutiao dan platform berbagi video Douyin.
Pada Maret 2024, kekayaan pribadi Zhang diperkirakan mencapai US$40,2 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index, menjadikannya orang terkaya kedua di China, setelah Zhong Shanshan.
Kini dia kembali mengalahkan taipan yang sama dan menduduki dapuk taipan terkaya di China.
Pada tanggal 4 November 2021, Zhang mengundurkan diri sebagai CEO ByteDance, menyelesaikan serah terima kepemimpinan yang diumumkan pada Mei 2021. Menurut Reuters, Zhang memegang lebih dari 50 persen hak suara ByteDance.
Baca Juga
Meskipun dia telah meninggalkan kegiatan operasional sehari-hari, kekayaan Zhang terus berasal dari sahamnya yang signifikan di ByteDance yang dimiliki secara pribadi, yang dinilai sebesar US$217 miliar berdasarkan sejumlah data dari platform perdagangan dan wawancara analis.
Ini merupakan kabar baik di tengah ByteDance yang kini menghadapi pertarungan hukum besar di Mahkamah Agung AS atas perintah larangan atau divestasi yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada April lalu, yang mengamanatkan bahwa perusahaan harus menjual TikTok atau menghadapi larangan AS pada Januari karena kekhawatiran atas kepemilikannya di China dan potensi risiko keamanan nasional.
Mengingat ketidakpastian ini dan prospek IPO yang memudar, beberapa investor ByteDance, seperti Coatue Management milik miliarder Philippe Laffont, dilaporkan mempertimbangkan untuk menjual sebagian saham mereka di pasar swasta.
Adapun, Laffont baru-baru ini meninggalkan dewan direksi ByteDance dan telah digantikan oleh Xavier Neil, seorang miliarder yang memiliki raksasa telekomunikasi Prancis Iliad.
Meskipun menghadapi tantangan di luar negeri, operasi domestik ByteDance terus berjalan dengan baik. Glen Anderson, salah satu pendiri dan CEO broker-dealer Rainmaker Securities yang berbasis di AS, mencatat bahwa bisnis ByteDance di China disebut "sangat menguntungkan" telah mencegah penurunan lebih lanjut dalam valuasinya, bahkan setelah penandatanganan perintah larangan atau divestasi AS.
Penjualan ByteDance dilaporkan tumbuh menjadi US$120 miliar pada 2023, naik dari US$80 miliar pada sebelumnya, sementara laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) naik menjadi lebih dari US$40 miliar dari sekitar US$25 miliar pada 2022.
Pendapatan perusahaan berasal dari iklan digital yang dipasang di Douyin, mitra TikTok di Tiongkok, yang memiliki lebih dari 700 juta pengguna aktif harian di China.