Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia 10 Pemilik Rumah Produksi Film dan Sinetron Terbesar di Indonesia

10 pemilik rumah produksi yang memproduksi sinetron dan film terbesar di Indonesia.
Manoj Punjabi/instagram
Manoj Punjabi/instagram

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis film dan sinetron di Indonesia masih terus berkembang dan begitu menjanjikan. Salah satunya Verona Pictures yang bakal berekspansi hingga berencana IPO tahun ini. 

Baru-baru ini, Rumah Produksi Verona Pictures tengah bersiap untuk melantai di bursa, menawarkan saham perdananya untuk mengembangkan bisnis kreatifnya ke industri perfilman nasional melalui Verona Films usai sukses memproduksi ribuan episode sinetron.

Hal ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah penonton film di Indonesia, yang diperkirakan oleh pengamat akan mencapai 60 juta penonton pada tahun ini, dan bisa lebih besar lagi jika keberadaan bioskop terus berkembang. 

Selain itu, meskipun pamor tayangan televisi mulai tergerus oleh film dan tayangan di internet serta video on demand (VOD), beberapa perusahaan rumah produksi film dan sinetron masih berjaya, bahkan bisa mencetak milairder-miliarder terkaya Indonesia. 

Berikut ini adalah ulasan para taipan pemilik rumah produksi film dan sinetron yang ada di Indonesia:

1. Titin Suryani – Verona Pictures

PT Verona Indah Pictures Tbk. (VERN) atau Verona Pictures baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk mencatatkan penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran Rp190 - Rp195 per saham.

Berdasarkan prospektus, Verona Pictures berencana menawarkan 1,21 miliar (1.121.650.000) lembar saham IPO atau 23,54% dari total saham yang dicatatkan. Adapun, jadwal book building dari pelaksanaan IPO Verona Pictures adalah 18 September 2024 hingga 25 September 2024.

Perusahaan tersebut adalah milik Titin Suryani dan telah berkecimpung di dunia pertelevisian sejak 10 Oktober 2010. Menurut prospektus perseroan, Titin merupakan Direktur Utama Verona Pictures dengan kepemilikan saham terbesar mencapai 60,99%. 

Entitas ini telah sukses memproduksi ribuan episode sinetron di televisi seperti Oh Mama Oh Papa, Fitri, Montir-Montir Syantik, Malaikan Tak Bersayap, sampai Titip Rindu. 

Tahun ini Verona Pictures juga akan mengawali ekspansinya dalam industri perfilman layar lebar nasional 2024, memasuki ekosistem perfilman Indonesia melalui nama Verona Films.

2. Hary Tanoesoedibjo – MNC Pictures

Hary Tanoesoedibjo merupakan sosok di belakang PT MNC Pictures (MNC Pictures), rumah produksi yang didirikan pada 2005 di Jakarta. Rumah produksi tersebut mencetak sejumlah sinetron yang populer seperti Aku Bukan Wanita Pilihan, Amanah Wali 6, dan Ikatan Cinta yang tayang di RCTI. 

Melansir dari Forbes, dirinya mulai membangun bisnis media tak lama setelah kuliah, di mana dia masih memiliki lebih dari 60 stasiun TV, stasiun radio, dan surat kabar.

Per 2024, Hary Tanoesoedibjo menjadi orang terkaya ke-21  di Indonesia dengan harta kekayaannya mencapai US$1,7 miliar atau setara dengan Rp26,06 triliun. 

3. Manoj Punjabi – MD Pictures 

Di belakang Hary Tanoesoedibjo, ada pemilik dari MD Pictures Manoj Punjabi, rumah produksi terbesar di Indonesia saat ini yang didirikan pada 2007. 

Mengutip Forbes, harta kekayaannya berkisar US$1,7 miliar atau setara dengan Rp26 triliun dan menjadi orang terkaya ke-22 di Indonesia. 

Adapun, beberapa karya film yang terkenal, seperti  KKN di Desa Penari, Habibie & Ainun dan Mendarat Darurat.

MD Pictures sendiri go public pada tahun 2018 melalui IPO senilai US$19 juta atau setara dengan Rp288,9 miliar. Baru-baru ini, MD Pictures juga melebarkan sayap dengan mengakuisisi saham mayoritas di perusahaan media milik Wishnutama, PT Net Visi Media Tbk (NETV) alias NET TV. 

4. Raam Punjabi – Multivision

Raam Punjabi merupakan pendiri Tripar Multivision Plus, yang dibuat pada 1990 silam. 

Dia mendrikan Multivision mulai dari bisnis impor film, hingga akhirnya memproduksi sinetron dan film sendiri seperti serial "Gara-gara" dengan bintang Lydia Kandou dan Jimmy Gideon, serta drama seri yang juga panjang seperti "Bella Vista" I, II dan III. 

Multivision juga merupakan produsen film bioskop yang sukses dari Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro). 

Multivision kemudian melantai di Bursa Efek pada 8 Mei 2023 lalu dengan kode saham RAAM. Namun, baru-baru ini perusahaan tersebut dicaplok oleh Hary Tanoesoedibjo melalui PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN). 

5. Gope T Samtani – Rapi Films

Pria berdarah India kelahiran Surakarta, Gobind Tejoomal Samtani, atau lebih dikenal dengan nama Gope T. Samtani merupakan pendiri sekaligus pemilik rumah produksi Rapi Film. 

Dia mendirikan Rapi Film sejak 1968 bermodalkan Rp3 juta sebagai perusahaan ekspor-impor film, dan kini menjadi rumah produksi legendaris hingga saat ini. 

Pada 1970 PT Rapi Film pertama kali memproduksi film yang sukses dengan judul Air Mata Kekasih. Perusahaannya terus berkembang hingga sampai awal 1985 sudah menghasilkan 45 judul. 

Rapi Film juga memproduksi film-film seperti Rahasia Perkawinan dan Nyi Blorong yang sempat memborong piala Festival Film Indonesia (FFI). Kini beberapa filmnya yang juga tenar antara lain Dear Nathan, sampai remake Pengabdi Setan. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper