Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kartini Masa Kini: Pendiri Bolosego Berdayakan Ibu-ibu yang Terdampak Pandemi

Kisah pendiri UMKM Bolosego, sukses berbisnis dengan berdayakan sesama wanita
Kartini Masa Kini: Pendiri Bolosego Berdayakan Ibu-ibu yang Terdampak Pandemi
Kartini Masa Kini: Pendiri Bolosego Berdayakan Ibu-ibu yang Terdampak Pandemi

Bisnis.com, JAKARTA - Setiap 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, untuk menghormati perjuangannya untuk emansipasi wanita. Kini di Indonesia sudah semakin banyak perempuan hebat yang bisa memberdayakan sesama perempuan. 

Salah satunya adalah pendiri UMKM Bolosego, Dyah Laily Fardisa, yang membangun usahanya pada 2020 saat masa pandemi. 

Dyah membangun usaha sendiri setelah dia dan suaminya terdampak PHK akibat pandemi. Berbekal pengalaman di digital marketing, Dyah memulai usaha kuliner dengan memasarkan oseng mercon secara online. 

Untuk memulai usahanya, Dyah tidak bergerak sendiri. Dia menggandeng ibu juru masak legendaris yang sudah tidak berjualan karena banyak rumah makan yang harus tutup saat pandemi. 

Selain itu, Dyah juga melibatkan sejumlah ibu-ibu di sekitar rumahnya yang terdampak pandemi, khususnya ibu-ibu sepuh dan ibu rumah tangga usia produktif di Desa Bangunrejo, Yogyakarta, yang diberdayakan untuk terlibat dalam produksi.

Kemudian, dengan pengalaman di dunia digital marketing, Dyah fokus membangun brand Bolosego atau "Teman Nasi". Salah satu keunikan produk yang ingin dia tonjolkan yaitu menu oseng mercon iga sapi dengan cita rasa khas Yogyakarta yang masih jarang ditemui.

Dalam membangun bisnisnya, Dyah banyak menghadapi tantangan. Namun, karena orisinalitas dan rasanya yang enak dan berkualitas, produknya tidak mudah ditiru dan menjaring banyak konsumen loyal, meski dijual dengan harga premium. 

Tak hanya memberdayakan ibu-ibu di lingkungan sekitarnya, dia juga memastikan bumbu dan rempah yang digunakan 100% didapat dari pasar lokal sekitar Merapi.

Setelah berkembang, kini Bolosego memberdayakan sekitar 150 pekerja, separuhnya adalah perempuan, termasuk para ibu muda usia produktif di Desa Bangunrejo yang bisa bekerja dari rumah untuk membantu mengupas bahan dapur dan dikirim kembali ke pabrik setelah selesai.

Perjalanan Bolosego yang semakin bertumbuh didorong pula oleh pemanfaatan platform digital. Sekitar 70% omzet online Bolosego berasal dari penjualan online melalui e-commerce seperti TikTok Shop by Tokopedia. 

Adapun, produknya yang paling laris adalah oseng mercon iga, koyor, dan ceker. Penjualannya berhasil menjangkau pasar di seluruh Indonesia.

Di balik pertumbuhan Bolosego, peran perempuan sangat besar. Bagi Dyah, Hari Kartini bermakna menjadi perempuan yang kuat dan bahagia, agar bisa menguatkan sesama. 

Dia berharap semakin banyak perempuan Indonesia berani mengambil peran dalam dunia bisnis tanpa terbatasi status atau stereotip.

Dengan semangat pemberdayaan, kejujuran, dan inovasi, Bolosego terus berkembang, menjadi contoh bagaimana UMKM bisa tumbuh besar sambil tetap membumi dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper