Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan keputusan Warren Buffett untuk mengundurkan diri dan mengurangi pengaruhnya di perusahaan miliknya, Berkshire Hathaway, ada miliarder lain yang ingin mengambil alih sorotan publik dari Buffett kepada dirinya.
Pada 1965, Warren Buffett mengambil alih Berkshire Hathaway. Dia mengatakan bahwa jika dipikir-pikir kembali, perusahaan itu adalah pabrik tekstil yang "akan hancur" dan "menuju kepunahan."
Namun, dia menyelamatkan bisnis itu, dan menjadikannya bisnis yang langgeng, dengan mengalihkan fokusnya ke asuransi.
Keputusan yang brilian itu menciptakan aliran masuk modal investasi yang stabil dalam bentuk premi asuransi, dan Buffett menggunakan uang tunai itu dengan sangat efektif selama bertahun-tahun.
Nilai pasar Berkshire kemudian meningkat lebih dari 5.500.000% sejak Buffett mengambil alih, dengan laba tahunan rata-rata sebesar 20% selama enam dekade.
Buffett sangat pantas mendapatkan banyak pujian. Dia, bersama mendiang Charlie Munger, merekayasa akuisisi, pembelian saham, dan buyback saham yang pada akhirnya mengubah Berkshire menjadi bisnis triliun dolar, salah satu dari hanya 11 di dunia saat tulisan ini dibuat.
Baca Juga
Sementara Buffett berencana untuk mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif di Berkshire tahun ini, miliarder Bill Ackman berharap bisa mengulang kesuksesannya dengan perusahaan miliknya, Howard Hughes Holdings.
Ackman baru-baru ini menambahkan 900 juta saham lagi ke dana lindung nilai miliknya, sehingga total kepemilikannya menjadi 46,9%.
Dia berencana untuk mengubah Howard Hughes menjadi Berkshire versi 'modern" dengan mengakuisisi saham pengendali di perusahaan swasta dan publik. Jika Ackman berhasil, dia bisa menjadi "Warren Buffett berikutnya."
Bill Ackman baru saja membeli Amazon, saham AI yang naik 855% dalam dekade terakhir Menurut LCH Investments, Bill Ackman termasuk dalam 20 manajer dana lindung nilai paling sukses yang diukur dari laba bersih.
Selain itu, Pershing Square mengungguli S&P 500 sebesar 24 poin persentase selama lima tahun terakhir. Prestasi tersebut menjadikan Ackman sumber inspirasi yang luar biasa.
Dia membeli tiga saham selama kuartal pertama tahun ini, yaitu Hertz Global, Uber Technologies, dan Brookfield Corporation. Transaksi tersebut diungkapkan dalam Formulir 13F yang diajukan bulan lalu, tetapi Pershing baru-baru ini menambahkan Amazon, saham kecerdasan buatan (AI) yang meroket 855% selama dekade terakhir.
Siapa Bill Ackman?
Miliarder asal Amerika Serikat kelahiran 11 Mei 1966 itu merupakan pendiri sekaligus CEO Pershing Square Capital Management, sebuah perusahaan manajemen dana lindung nilai.
Punya nama asli William Albert Ackman, Bill besar di Chappaqua, New York, dan menempuh pendidikan bergelar magna cum laude dari jurusan Ilmu Sosial Harvard, pada 1988.
Kemudian pada 1992, dia menempuh pendidikan di jenjang master dan meraih gelar Master of Business Administration dari Harvard Business School.
Setelah menyelesaikan gelar masternya, dia bersama teman kuliahnya, David P. Berkowitz membangun perusahaan investasi bernama Gotham Partners, yang melakukan investasi kecil-kecilan di perusahaan publik.
Pada 1995, Ackman kemudian bermitra dengan firma asuransi dan real estat Leucadia National untuk mengajukan penawaran atas akuisisi Rockefeller Center. Meskipun mereka tidak memenangkan kesepakatan tersebut, penawaran tersebut menarik minat investor terhadap Gotham.
Tiga tahun kemudian, Gotham memiliki aset kelolaan (AUM) senilai US$500 juta, dan pada 2002, Gotham telah terlibat dalam litigasi dengan berbagai pemegang saham eksternal yang juga memiliki kepentingan dalam perusahaan tempat Gotham berinvestasi.
Hingga pada 2004, perjalanannya dengan Pershing Square Capital Management dimulai saat Ackman mendirikan perusahaan tersebut. Melalui investasi yang cerdas dan penuh perhitungan, Ackman telah mengembangkan kekayaannya secara signifikan selama bertahun-tahun.
Portofolio saham Pershing Square terkonsentrasi di tujuh perusahaan, termasuk Chipotle, Hilton, dan induk perusahaan Google, Alphabet.
Ackman dikenal sebagai orang yang blak-blakan, dengan lebih dari 1 juta pengikut di X. Dia mendukung Donald Trump pada 2024 setelah puluhan tahun mendukung Demokrat.
Dia juga secara terbuka menekan Harvard untuk menggulingkan presiden Claudine Gay di tengah tuduhan plagiarisme dan antisemitisme hingga dia mengundurkan diri pada Januari 2024.
Kini, menurut data Forbes per Kamis (5/6/2025), Ackman merupakan salah satu orang terkaya di dunia, dengan kekayaan sebesar US$9,3 miliar atau sekitar Rp151,43 triliun.