Bisnis.com, JAKARTA - Kalaborasi Group yang menaungi sejumlah brand, seperti Kurma Alif, Safiya, Herati, Timur Tengah, dan Dari Bumi, didirikan oleh mantan PNS, Mutiara Nisa Rozdianda, pada tahun 2022.
Awalnya, Mutiara mendirikan Kurma Alif sebagai reseller makanan sehat pada tahun 2016, lalu pada tahun 2019, ia membuat brand Safiya, Timur Tengah, dan Herati, yang menyediakan kurma, safron, dan madu, serta brand Dari Bumi yang menjual hasil bumi, seperti gula aren, bawang putih, dan moringa. Untuk mengelola berbagai lini bisnis tersebut, Mutiara membangun Kalaborasi Group.
Saat awal mendirikan bisnis, modal usaha menjadi tantangan terbesar bagi Mutiara. Namun, Mutiara tetap optimis membangun Kalaborasi Group, dengan menjaga kualitas produk demi meningkatkan kepercayaan konsumen, dan membuka kanal penjualan di platform e-commerce Tokopedia dan TikTok Shop.
Saat pandemi, permintaan kurma dan makanan sehat meningkat drastis, sehingga Kalaborasi Group membutuhkan SDM yang lebih banyak. Kalaborasi Group pun melatih sejumlah pelajar dari Cirebon dan Yogyakarta untuk membantu menjalankan bisnis dengan menjadi host live streaming di TikTok. Kini, Kalaborasi Group telah memiliki sekitar 150 karyawan.
Untuk memperkuat kehadirannya di ranah digital, Kalaborasi Group memanfaatkan integrasi seller center Tokopedia dan TikTok Shop dalam mendukung efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis mereka. Saat mulai memulai proses integrasi seller center, Mutiara menilai setiap tahapan berjalan lancar berkat panduan teknis yang jelas dan sistematis.
"Misalnya dari awal proses integrasi, langkah-langkahnya sudah terstruktur, walaupun sempat ada tantangan karena data identitas antara akun Tokopedia dan TikTok Shop kami ada perbedaan. Namun, feedback yang cepat dari sistem, membuat kami juga cepat untuk mengoreksinya, sehingga proses integrasi berjalan lancar tanpa kendala," ungkap Mutiara.
Setelah integrasi, Mutiara mengaku sangat terbantu dengan berbagai fitur yang tersedia, seperti manajemen stok, pesanan, promosi, chat, dan dashboard dalam satu platform.
"Setiap fitur memiliki keunggulan masing-masing yang makin memudahkan kami sebagai pelaku usaha. Salah satunya dashboard yang memungkinkan pengelolaan dua kanal penjualan hanya dari satu tempat. Bagi kami, integrasi ini seperti omni channel yang efektif, efisien, dan memudahkan para pelaku usaha untuk berjualan online," ujar Mutiara.
Kurma Alif merupakan lini bisnis Kalaborasi Group yang pertama kali melakukan integrasi seller center Tokopedia dan TiKTok Shop. "Sejak integrasi pada Ramadan 2025, secara teknis kami merasa lebih baik dalam operasional, terutama integrasi bagi tim konten, Ads, dan pengelolaan pesanan. Hal ini juga berdampak pada peningkatan omzet penjualan. Dengan menggunakan integrated seller center Tokopedia dan TikTok Shop, Kurma Alif mengalami kenaikan transaksi 10 kali lipat di Tokopedia pada momen Ramadan lalu," kata Mutiara.
Menurut Mutiara, "Setelah melakukan integrasi antara Tokopedia dan TikTok Shop, Kalaborasi Group mencatat peningkatan performa penjualan yang cukup signifikan, terutama di kanal Tokopedia. Salah satu faktor pendukungnya adalah sistem promosi yang kini dapat dijalankan otomatis di kedua platform secara bersamaan, sehingga proses kampanye menjadi lebih efisien. “Kini, pesanan kami bisa meningkat hingga 3,5 kali lipat setiap hari."
Di sisi lain, kolaborasi dengan affiliate content creator menjadi salah satu strategi Kalaborasi Group untuk memperkenalkan produk ke masyarakat. "Pada awalnya, kami yang mengajak para kreator untuk bekerja sama. Kini, semakin banyak kreator yang justru datang kepada kami, menawarkan berbagai ide konten kreatif untuk berkolaborasi. Pemanfaatan berbagai fitur seperti short video, live streaming, dan kerja sama dengan kreator di TikTok, penjualan Kalaborasi Group makin meningkat, bahkan menyumbang 70% dari keseluruhan pendapatan kami," tutup Mutiara.