Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tumbuh bersama malaikat pemodal

Satu siang di sudut ruang kantor Microsoft Indonesia yang berada di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD). Hari Nuryanto, General Manager Primagamaplus.com, duduk menyidiri. Sesekali penglihatannya tertuju pada jam di tangannya.

Satu siang di sudut ruang kantor Microsoft Indonesia yang berada di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD). Hari Nuryanto, General Manager Primagamaplus.com, duduk menyidiri. Sesekali penglihatannya tertuju pada jam di tangannya.

 

Dirinya tengah menanti giliran untuk memaparkan proposal Primagamaplus yang akan ditawarkan pada sejumlah investor yang bergerak di bidang teknologi informasi. Kali itu, Hari berpasangan dengan Satria S. Sukardja.

 

Saat tiba gilirannya, Hari dan Satria dengan percaya diri menyampaikan visi bisnis kelompok usaha milik Primagama tersebut.

 

Saat itu, keduanya menilai bisnis online learning di Indonesia belum digarap secara optimal. Kendalanya, perusahaan TI yang ingin terjun ke bisnis tersebut tidak memiliki dukungan konten dari dunia pendidikan yang lengkap.

 

Satu sisi, lembaga pendidikan seperti Primagama berkeinginan membesarkan bisnis online learning seturut perkembangan, namun terkendala dalam hal penguasaan teknologi.

 

“Di Indonesia kan masih tergolong minim investor yang mau melirik bisnis teknologi informasi yang baru start-up. Kami yakin secara teknologi dan konten sebenarnya kami siap,” ujarnya kepada Bisnis.

 

Dalam hal teknologi, Primagamaplus.com dibantu oleh Microsoft Innovation Center (MIC), adapun konten yang ditawarkan kepada pelanggan diperkaya oleh Primagama.

 

Satria dan Hari pun langsung berhitung soal investasi dan pola kerja sama yang akan dibangun kepada para investor. Dengan jumlah siswa Primagama sebanyak 300.000 per tahun dan potensi usia belajar di Indonesia sebanyak 40 juta orang, mereka optimistis online learning ini akan menjadi bisnis yang besar.

 

Bicara investasi, nilai yang mereka tawarkan kepada investor sebesar Rp40 miliar selama 4 tahun dengan asumsi pendapatan mencapai Rp60 miliar.

 

Mengapa mereka mengajak investor untuk mengembangkan online learning ini? Menurut Satria peran investor menjadi penting untuk mempercepat penetrasi bisnis yang tengah dikembangkan.

 

“Mungkin kami bisa jalan sendiri, tapi akselerasinya tak secepat kalau ada modal yang besar dari investor. Itu alasannya mengapa kami ingin bisnis online learning ini ada investornya,” ungkapnya.

 

Dalam hal kepemilikan pun mereka juga secara terbuka menyampaikannya di depan investor.

 

Berjalan bersama

PT Darta Media Indonesia, pengelola situs komunitas Kaskus, pun tidak menutup diri dalam urusan terlibat sebagai investor untuk membangun bisnis yang dikembangkan pemula.

 

Keterlibatan Kaskus dalam menggaet pelakus bisnis baru di bidang teknologi informasi, jika dari sisi bisnis yang mereka kembangkan sejalan dengan perusahaan tersebut.

 

Chief Executive Officer Darta Media Indonesia Ken Dean Lawadinata menilai tak banyak pelaku bisnis pemula di Indonesia yang memiliki konsep bisnis seperti yang dikembangkan Kaskus.

 

“Saat ini belum kepikiran, tapi kalau ada yang inline dengan bisnis kami, tentu kami juga tertarik masuk sebagai investor. Sejauh ini tak banyak start-up yang punya konsep bisnis seperti kami,” katanya, belum lama ini.

 

Kalangan start-up, Ken mengaku investor bukan sekedar mengukur sejauh mana potensi bisnis tersebut dapat dikembangkan, melainkan lebih dari itu yakni kesiapan sumber daya manusia-nya.

 

Menurut dia untuk memutuskan masuk atau tidak dalam bisnis teknologi informasi yang dikembangkan para entreprenuer muda, investor juga berkepentingan mengukur visi serta kemampuan menggerakkan bisnisnya.

 

Ken menilai bisnis IT memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam daya juang untuk kelangsungan bisnis yang mereka bangun.

 

Online itu up and down-nya banyak. Mungkin saat ini produk yang mereka kembangkan tidak laku dipasar, tapi dua tahun lagi produk itu di reloa lagi tiba-tiba jadi gede. Soal momen itu juga penting,” paparnya.

 

Oleh sebab itu, keberhasilan bisnis yang dibangun start-up itu sangat tergantung dari daya tahan pemilik dalam menghadapi jatuh bangun usahanya.

 

Di mata investor, pemilik usaha yang kreatif akan terus berusaha mengembangkan produk, meski produk tersebut gagal di pasar. “Misalnya produk itu gagal, tapi mereka berani bikin lagi produk baru, tentu kita sebagai investor lihatnya happy. Kalau udah jatuh dan nggak mau bangun, itu yang repot,” katanya.

 

Konsep pendampingan bagi usaha pemula juga dilakukan Yayasan Karya Salemba Empat. Chief Operating Officer Karya Salemba Empat Hengky Purwowidagdo menyatakan yayasan tersebut bergerak dalam pemberian beasiswa bagi mahasiswa.

 

“Setiap tahun kami memberi beasiswa bagi mahasiswa dari perguruan tinggi negeri. Beasiswa ini bukan hanya untuk pendidikan, melainkan pula untuk usaha yang dibangun para entreprenuer muda kampus,” tuturnya.

 

Mereka juga dibekali berbagai pelatihan kewirausahaan diantaranya oleh Mien R Uno Foundation, PT Bank OCBC NISP Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk.

 

Persyaratan yang diwajibkan oleh Karya Salemba empat untuk beasiswa wirausaha ini, mahasiswa telah memiliki usaha atau berminat dalam bidang kewirausahaan.

 

“Ada beberapa yang telah menjadi besar dengan omzet mencapai puluhan juta per bulan. Kami berharap akan lebih banyak lagi mahasiswa yang berminat mengembangkan wirausaha dari bangku kampus,” imbuhnya.

 

Cara ini dinilai lebih efektif memberi ruang bagi lahirnya pengusaha baru dan peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Atiqa Hanum
Sumber : Stefanus Arief S./Fita Indah Maulani/Natalina Kasih W./Reni Efita Hendry/Rahmayulis Saleh

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper