JAKARTA: Sebagian negara Asia Tenggara sepakat mengedepankan koperasi menjadi pengelola kawasan agroekoturisme yang ditetapkan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philipines East ASEAN Growth Area.I Wayan Dipta, Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM, menjelaskan kesepakatan itu telah ditindaklanjuti Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philipines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).”Indonesia misalnya, pada tahun ini akan mengembangkan daerah wisata di Provinsi Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah, setelah sebelumnya di Provinsi Jatim, Bali, Jateng, dan Sulut,” ujar I Wayan Dipta kepada Bisnis (Selasa, 10 Januari 2012).Pengembangan agroekoturisme pada dasarnya dikelola dengan prinsip berkelanjutan yang disepakati forum BIMP-EAGA. Kelompok ini mengamanatkan pengembangan perekonomian di wilayah perbatasan negara terkait dalamn forum itu.Agenda dari program ini mendorong pemberdayaan masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro dan kecil melalui koperasi sebagai lembaga resmi yang dipercaya menjadi koordinator pelaksana dan pengelola kawasan.Wayan Dipta, menegaskan koperasi dikedepankan menjadi pengelola areal wisata, karena telah terbukti mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan pendapat anggota koperasi berstatus usaha mikro dan kecil (UMK).Sebagai contoh, Koperasi Serba Usaha (KSU) Partamas di Bayumas, berhasil menyerap tenaga kerja pyuluhan orang sebagai operator permainan anak-anak, transportasi wisata, dan pramuniaga di lokasi wisata terkenal Baturraden, Jawa Tengah.Sukses lain diraih Koperasi Petani Bumiaji di daerah Batu, Malang, Jawa Timur. Koperasi tersebut mengelola berbagai arena permainan seperti outbond, sepeda gunung, dan mobil wisata.(api)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
