JAKARTA—Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan agar dapat memperkuat ekspansinya di luar negeri dalam rangka mengamankan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tengah menguat.
Ketua Prasetiya Mulya Business School Djoko Wintoro mengatakan pasar yang besar di Indonesia tidak dapat dijadikan alasan bagi BUMN untuk tidak ekspansi ke pasar di luar negeri.
“Justru ekspansi ke luar negeri merupakan upaya untuk mengamankan pasar di dalam negeri,” kata guru besar keuangan di sekolah bisnis tersebut dalam sebuah seminar tentang BUMN pada Rabu (8/5/13) di Jakarta.
Djoko membandingkan dengan BUMN di China yang mampu menjadi perusahaan multinasional, meskipun pasar dalam negeri China, dengan populasi terbanyak di dunia, masih potensial untuk digarap.
“BUMN energi China mengakuisisi sumber-sumber energi di luar negeri untuk mengamankan kebutuhan dalam negeri. Saat ini, Indonesia mengaku mulai kehabisan cadangan sumber energi. Kita harus meniru China,” kata Djoko.
Djoko mengungkapkan tiga BUMN China masuk dalam daftar 10 perusahaan terbesar di dunia versi Fortune 500. Sinopec, China National Petroleum, dan State Grid masing-masing menduduki posisi lima, enam, dan tujuh.
Sementara itu Indonesia, jangankan BUMN, perusahaan swasta sekalipun tidak ada yang berhasil masuk daftar 500 perusahaan terbesar di dunia. “Perusahaan China tidak besar dulu baru ekspansi ke luar. Mereka menjadi besar setelah berkembang di luar,” ujarnya. (mfm)
