BISNIS.COM, JAKARTA- Peritel PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) mengincar penjualan Rp1,4 triliun seiring dengan ekspansi bisnis pembukaan 5 gerai dan 10 ministop pada tahun ini.
Nugroho Setiadharma, Direktur Utama Supra Boga Lestari, mengemukakan sejumlah langkah ekspansi yang dilakukan perseroan pada tahun ini diproyeksikan mampu mendukung pertumbuhan pendapatan hingga 30% dibandingkan dengan realisasi 2012 sebesar Rp1,08 triliun.
"Kontribusi [pendapatan] diperkirakan masih dari jaringan ritel Ranch Market maupun Farmers Market, sementara untuk gerai ministop untuk tahun ini belum bisa maksimal karena masih tahap pengembangan. Namun secara keseluruhan revenue 2013 kami target tumbuh 30%," ujarnya usai RUPST Supra Boga Lestari, Kamis (20/6/2013).
Secara keseluruhan, hingga akhir 2013 perseroan menargetkan mengelola gerai sebanyak 23 unit hingga akhir tahun ini yang teridiri dari 12 gerai RM dan 11 gerai Farmers Market (FM), di mana lima unit diantaranya baru dibuka pada tahun ini.
Sementara terkait pembukaan gerai ministop, dilakukan perseroan setelah merampungkan proses akuisisi 70% saham PT Bahagia Niaga Lestari yang merupakan perusahaan pemegang perjanjian waralaba ekslusif di Indonesia dengan Ministop Co Ltd asal Jepang.
Adapun, untuk mendukung rencana ekspansi tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp50 miliar untuk pembukaan gerai baru ranch market maupun farmers market.
Sementara untuk pembukaan 10 toko ministop, Supra Boga bakal menginvestasikan dana sebesar Rp10,5 miliar dengan estimasi setiap toko baru menyerap Rp1,5 miliar.
Sumber capex [Rp50 miliar] 100% bersumber dari hasil IPO yang diperoleh pada 2012, sementara itu untuk pengembangan ministop sumber pendanaanya dari pinjaman perbankan dan kas internal dengan porsi 70%-30%.
Direktur Keuangan Supra Boga Lesatari Maria Suwarni mengungkapkan pinjaman perbankan untuk pengembangan toko ministop diperoleh dari CIMB Niaga yang dalam beberapa tahun terakhir memberikan fasilitas kredit untuk pengembangan usaha perseroan.
Adapun, sepanjang tahun lalu emiten berkode saham RANC tersebut mencetak laba bersih Rp36,5 miliar, tumbuh progresif 66,2% secara tahunan yang ditopang pertumbuhan pendapatan sebesar 21% menjadi Rp1,08 triliun dari kinerja 2011 sebesar Rp890,4 miliar.
Pada tahun lalu, emiten ini juga melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan memperoleh dana Rp149,75 miliar, di mana perseroan mengalokasikan Rp30 miliar untuk pembayaran utang kepada CIMB Niaga serta Rp29,9 miliar untuk pembayaran utang supplier dan biaya pra operasi toko baru.
Sementara untuk pengembangan bisnis, perseroan juga telah mengalokasikan dana IPO sebesar Rp35,18 miliar dalam rangka investasi pembukaan toko baru di Balikpapan, Jakarta, Bekasi dan Bogor. Secara kumulatif perseroan telah menggunakan dana IPO sebesar Rp95,1 miliar atau sekitar 63,5% dari total dana hasil penawaran umum perdana.