Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ja ring bisnis yang dijalankan. Salah satunya adalah kemitraan melalui sistem waralaba. Royal Garden Spa adalah satu dari sekian usaha yang mulai mengembangkan kepak sayapnya.
Mulai tahun ini, Royal Garden Spa res mi menawarkan kemitraan. Melalui kemitraan ini, masyarakat yang ingin mengecap harumnya bisnis spa, dapat langsung terjun tanpa harus memikirkan konsep serta memperkenalkan brand dari awal.
Anita Feng, pemilik Royal Garden Spa, sadar betul bahwa sebelum menerapkan kemitraan waralaba, usahanya harus memiliki brand serta standardisasi yang baik.
Selain itu, dia juga sudah mempersiapkan secara matang bisnis yang akan ditawarkan dengan membuat standard operating procedur (SOP), manajemen yang baik, termasuk detail jenis treatment, perhitungan usaha, serta standar interior.
“Kami pasti akan memberikan dukungan kepada mitra agar usahanya dapat berkembang, mulai dari opening, operasional, sampai pembentukan brand,” tutur peraih penghargaan Young Marketer Award ini.
Setidaknya ada tiga jenis model usaha yang ditawarkan mulai dari yang paling sederhana, yakni berlokasi di pusat perbelanjaan atau lobi hotel dan perkantoran.
Investasi untuk tipe ini dimulai dengan harga Rp75 juta dengan perawatan dasar seperti massage, lulur, totok wajah, ear candle, dan lainnya.
Tipe menengah dalam bentuk ruko seluas 150 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150 juta dengan proyeksi BEP 12 bulan (lihat ilustrasi); serta tipe yang paling lengkap dengan lokasi yang diharapkan seluas 180 meter persegi hingga 240 meter persegi. Investasi untuk tipe ke las atas ini senilai Rp225 juta de ngan proyeksi omzet minimal Rp66 juta per bulan. Keuntung an ini bisa semakin tinggi, bergantung pada jumlah kunjungan.
Anita masih yakin meski gerai spa saat ini semakin menjamur, prospek usaha ini masih akan bagus, seiring dengan tren pertumbuhan masyarakat yang ingin memanjakan diri, khususnya di kota-kota besar. (Dewi Andriani)