Bisnis.com, JAKARTA – Permata Bank bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengajak masyarakat luas bergabung dalam gerakan partisipatif Guruku Permataku untuk menularkan semangat kewirausahaan kepada para siswa.
Para pengajar terpilih yang ditargetkan sebanyak 75 orang tersebut, nantinya akan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu dari PJI sehingga memiliki kemampuan pengajaran tentang kewirausahaan.
Program tersebut dirancang selama 8 bulan sejak September 2013 hingga Mei 2014 dengan rentang mengajar sekali dalam seminggu di ketiga lokasi.
Herwidayatmo, Wakil Direktur Utama Permata Bank mengatakan program Guruku Permataku berkesinambungan dengan program Student Company yang digulirkan dua tahun lalu.
Hanya saja, Student Company khusus melibatkan pengajar internal, sementara Guruku Permataku membuka kesempatan kepada masyarakat melalui jejaring sosial.
Menurutnya, pengajaran kewirausahaan memang menjadi fokus utama perseroan agar anak-anak tidak hanya menggantungkan diri pada pekerjaan, tetapi mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri.
“Peran aktif pengajar sukarela yang memiliki latar belakang beragam berperan besar memberi warna pengajaran kepada para siswa/i. Harapan kami para remaja ini dapat menularkan adik-adiknya semangat dan kemandirian yang sama dalam berwirausaha,” ucapnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (12/9).
Rob Gardiner, Direktur Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengatakan dalam memberi pembekalan pada relawan tersebut, pihaknya memiliki materi pembelajaran dari AS yang telah digunakan lebih dari 120 negara.
“Dengan bantuan personil Permata Bank dan praktisi bisnis yang berpengalaman, siswa/i Indonesia akan mendapat banyak pelajaran yang tidak didapatkan dari bangku sekolah saja sehingga membuatnya menjadi lebih kompetitif di pasar global,’ ucapnya.
Di sisi lain Lucy Wiryono, wirausaha yang juga salah satu pengajar program Guruku Permataku menambahkan dengan menghadirkan guru-guru lepasan yang notabene merupakan praktisi bidang usaha atau pekerjaan tertentu, murid-murid mendapatkan bonus tersendiri.
“Mendapatkan teori dan pembekalan keterampilan dari sekolah, kemudian dilengkapi dengan informasi dari apa yang terjadi sebenarnya di dalam dunia usaha atau kerja,” tutup Lucy. (ra)