Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Kembangkan Bisnis Jadi Waralaba? Ini Caranya

Mengembangkan bisnis dengan pola waralaba sebetulnya menjadi salah satu cara untuk menaikan skala usaha atau melakukan ekspansi dengan cara murah dan tanpa harus mengeluarkan modal besar.

Bisnis.com JAKARTA–Mengembangkan bisnis dengan pola waralaba sebetulnya menjadi salah satu cara untuk menaikan skala usaha atau melakukan ekspansi dengan cara murah dan tanpa harus mengeluarkan modal besar.
 
Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Amir Karamoy mengatakan melalui sistem waralaba, seseorang dapat membuka gerai di berbagai lokasi tanpa harus mengeluarkan modal dan terlibat secara langsung di dalamnya sehingga bisa menjadi passive income antara lain melalui franchise fee yang dibayarkan franchisee.

“Ketika bisnisnya dirasa sudah berkembang dan memiliki sistem, ada orang yang tidak ingin lagi terlibat dalam operasionalnya sehingga dia mewaralabakan kepada orang lain dengan menjual pengalaman, sistem, dan brand yang sudah dikembangkannya melalui sistem waralaba,” ucapnya.

Namun, untuk menjadikan bisnis sebagai waralaba, ada beberapa hal yang harus dipenuhi.

Pertama,  bisnis tersebut harus sudah terbukti menguntungkan sehingga menarik bagi calon investor, pembuktian tersebut terlihat dari kesuksesan usahanya dalam kurun waktu minimal 5 tahun, dari sisi keuangan pun harus transparan.

Kedua, harus memiliki sumber daya manusia yang telah berpengalaman. Ketiga, harus memiliki divisi riset dan pengembangan sendiri untuk terus mencari inovasi baru sehingga tidak stagnan dan ditinggal pelanggan.

“Pewaralaba itu harus memiliki jiwa entrepreneur, ketika usahanya sudah mulai stagnan dia harus terus melakukan pembaharuan melihat bagaiaman perkembangan dan selera pasar, karena itu divisi RnD mutlak dimiliki.”

Keempat, memiliki lembaga training sendiri yang mengajarkan standar operasional perusahaan yang baik dan benar menurut franchisor sehingga kualitas pelayanan dan produk yang diberikan seragam semuanya.

Kelima, memiliki sistem IT yang mampu menghubungkan seluruh gerai secara real time sehingga dapat dengan mudah mengontrol perkembangan gerai yang tersebar di seluruh wilayah.

“IT ini juga dibutuhkan sebagai masukan untuk melakukan pengembangan.”

Di luar itu semua, sikap pengusaha yang ingin mengembangkan usahanya dengan pola waralaba tentu menjadi hal yang paling penting.

Pengusaha memang harus menguasai pengetahuan waralaba secara baik dan benar, jangan sampai malah memeras franchisee nya dengan mempermaikan harga atau menaikan royalty fee seenaknya di luar perjanjian.

Yang harus mereka ketahui, franchisee itu bukan karyawannya tetapi investor yang membantu mengembangkan bisnisnya.

"Waralaba itu prinsipnya membagi keuntungan bukan kerugian.”

Selain itu, si franchisor juga harus dapat memantau dan membantu franchisee, karena bila sampai gerainya di tutup, maka yang menjadi buruk ialah citra dari si pemberi waralaba.

“Karenanya harus memilki mental entrepreneurship dan siap mendorong para franchisee nya untuk juga sukses,” ujarnya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper