Bisnis.com, JAKARTA- Kaum muda mungkin tak asing lagi dengan merek UNKL347 yang merupakan salah satu merek berkontribusi memperkenalkan gerakan clothing dan distributor store.
Merupakan usaha memproduksi pakaian jadi dan aksesoris penunjang gaya hidup bagi anak muda. Inovasi UNKL347 tak berhenti di produksi kaos, jaket, celana, atau tas.
Brand yang didirikan oleh Anli Rizandi, DendyDarman, Lucky Widiantara, danArifinWindarman ini membangun lini usaha baru, yaitu furnitur dan aksesoris rumah pada Mei 2013. Anak usaha UNKL347 ini diberi nama U&KL (Us and Kind of Life).
“Sebenarnya tidak ada alasan khusus di balik berdirinya U&KL. Initinya, ini adalah hasil dari kesenangan kami berempat (Anli Rizandi, Dendy Darman, Lucky Widiantara, dan Arifin Windarman) dalam mengeksplorasi desain terkini. Beda dengan UNKL347, di lini baru ini kami menjual beragam macam furnitur dan aksesoris untuk mengisi ruangan,” ucap salah satu pendiri UNKL347, Arifin Windarman.
Perbedaan jenis produk yang diproduksi U&KL dan produk-produk UNKL347 membuat Arifin dan rekannya memfokuskan persiapan pada sumber daya manusia. Arifin dan rekannya memperkerjakan beberapa tukang kayu langganan untuk mengerjakan proses renovasi toko UNKL347. Setelah itu, pria asli Bandung ini menjadikan tukang kayu langganan tersebut sebagai pegawai terkait.
Selain mempersiapkan sumber daya manusia, tim U&KL juga menyediakan alat-alat produksi dan kayu yang dimanfaatkan sebagai material utama furnitur. Arifin, Dendy, Anli, dan Lucky berperan sebagai desainer produk-produk furnitur U&KL.
Arifin mengungkapkan, salah satu hal yang membedakan U&KL dengan merek furnitur kreatif lainnya adalah tidak adanya batasan dalam mendesain furnitur. Oleh karena itu, kuartet ini memproduksi beragam jenis mebel. Mulai dari kursi (single chair), rak buku, meja, hingga satu set meja makan (dining set).
“Sampai saat ini, produk yang paling disukai konsumen adalah dining yang terdiri dari 4 kursi dan satu meja makan. Bahkan sampai ada produsen lain yang terang-terangan meniru desain dining set U&KL. Kami merasa ini juga salah satu tanda bahwa produk kami sudah diterima oleh pasar,” kata Arifin.
Terkait dengan modal, Arifin mengungkapkan nominal yang mereka keluarkan tidak begitu besar. “Soal jumlah saya tidak bisa ungkapkan tapi secara umum modal membangun U&KL tidak besar karena kami membuat barang eksklusif dengan sedikit kuantitas. Hal ini membuat kami lebih agresif dalam memasarkan produk,” tutur Arifin.
U&KL ini memiliki sasaran konsumen yang lebih spesifik dibandingkan brand ‘kakak kandungnya’ yaitu anak-anak muda yang hobi menghias kamar hingga pasangan muda yang baru menikah dan sedang giat mencari elemen interior untuk hunian baru mereka.
Menurut Arifin, ceruk tersebut memiliki peluang yang potensial.
“Besarnya keseriusan kami dalam mendalami dunia desain, khususnya furnitur, sama besarnya dengan peluang yang kami garap untuk pasar U&KL. Itu sebabnya kami berempat serius untuk memperkenalkan dan membesarkan brand ini,” tutur Arifin.
Belum genap 7 bulan furnitur U&KL dipasarkan, respons yang datang dari konsumen ternyata sangat memuaskan. Arifin sendiri masing sering merasa kaget dengan reaksi pasar yang aktraktif dalam merespon produk U&KL. Ketika ditanya perihal omzet, Arifin kembali memilih untuk merahasiakannya.
“Untuk pendapatan dan omzet angkanya off the record, tapi yang pasti melebihi harapan kami,” ujarnya.
Empat sekawan ini belum merasa puas dengan hasil yang didulang saat ini. Itulah sebabnya, Arifin dan teman-teman U&KL ingin merambah pasar internasional.
“Kami ingin menembus pasar internasional dalam 1-2 tahun ke depan. Negara yang sedang kami jajaki adalah Jepang dan Eropa,” kata Arifin.