Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Nasi Goreng, Budi Raih Omzet Rp70 Juta/Bulan

Berkat kesuksesan Tanya Budi, dia pun mulai mendapat tawaran untuk membuka cabang di kota-kota lain di Indonesia.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pertambahan populasi kendaraan membuat ruas-ruas jalan semakin padat. Kejadian ini tak hanya terjadi di Jakarta, tetapi merambah kota-kota besar lain di Indonesia. Alhasil, masyarakat pun makin enggan untuk melangkahkan kaki ke luar rumah untuk membeli makanan atau mengantarkan barang atau dokumen penting untuk orang yang dituju.

Fenomena ini ternyata dimanfaatkan sebagai peluang oleh beberapa pelaku usaha. Mereka menyediakan jasa layanan kirim dan antar barang untuk jarak dekat. Biasanya, daerah yang dijangkau meliputi kota dan beberapa daerah di sekitarnya. Sambutan masyarakat akan layanan kurir dalam kota ini terbilang positif.

Bisnis pengiriman barang tak hanya diperuntukkan untuk luar negeri atau luar kota. Siapa sangka, banyak masyarakat yang tinggal di dalam kota juga membutuhkan jasa antar dan kirim barang.

Salah satu pelaku usaha yang merasakan manisnya berbisnis di bidang jasa pengiriman barang adalah Budi Kurniawan Kamrul, 28. Pria asal Makassar, Sulawesi Selatan ini merintis usaha kurir dalam kota yang dinamakan Tanya Budi sejak 2012 silam.

Uniknya, inspirasi Budi dalam merintis bisnis ternyata datang dari permintaan sang ponakan. Kala itu, menurut Budi, sang ponakan merengek minta dibelikan nasi goreng. Setelah dibelikan, Budi ternyata mendapat tips dari orang tua keponakannya.

“Saya bayangkan kalau hal ini terjadi di beberapa rumah bisa jadi peluang bisnis,” ungkap alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan ini.

Modal Budi menjalankan bisnis ini sangat sederhana yaitu motor, bensin untuk operasional dan akun media sosial Twitter untuk tempat berpromosi. Melalui akun @tanyabudi, dia mem-posting pengumuman buka jasa layanan barang untuk kota Makassar. Gayung bersambut. Tak lama setelah itu, Budi kebanjiran order.

Mengusung slogan “Anda Bertanya Kami Antar”, Budi pun mulai mengirim dan mengantar barang bagi para konsumennya. Barang yang dikirim pun beraneka ragam, mulai dari makanan, dokumen penting, hingga tiket pesawat.

“Sasaran saya adalah orang-orang yang sibuk dan tak ingin terjebak macet untuk mengambil atau mengantar barang. Konsumen saya rata-rata kalangan menengah ke atas,” ujarnya.

Karena tak sanggup mengirim dan mengantar barang seorang diri, Budi pun mulai merekrut karyawan. Agar terlihat makin profesional, dia membuat seragam, tas untuk menyimpan barang dan makanan, dan mendaftarkan merek Tanya Budi ke Dirjen HAKI.

Tak hanya itu, dia juga membuat sistem training bagi karyawan baru. Hal ini dilakukan agar para kurir bisa mengatur estimasi waktu dalam mengantar dan mengirim barang.

“Faktor terpenting dari bisnis ini adalah ketepatan waktu. Makanya, kami hitung betul jarak dan waktu tempuh untuk mengantar barang.”

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dia merilis enam layanan yaitu kurir barang, dokumen penting, makanan dan minuman, tiket nonton bioskop dan konser, tiket pesawat, hingga sedekah. “Layanan yang paling populer adalah kurir makanan dan minuman dan sedekah. Untuk sedekah, kami jemput langsung sedekah dari rumah-rumah konsumen. Setelah itu, kami kumpulkan dan salurkan ke panti asuhan.”

Budi mengaku masih fokus untuk melayani konsumen di seputar kota Makassar. Setiap hari, Budi bisa mendapat 50—80 pesanan. Sedangkan untuk Sabtu-Minggu, order yang masuk bisa menembus 100 pesanan per hari. Dari awal buka hingga saat ini, Budi telah berhasil menyambangi 20.000 rumah di Makassar.

Untuk melayani konsumen, saat ini Budi dibantu oleh 15 orang kurir, 1 orang admin, dan 1 orang yang mengurus perihal keuangan.

Tanya Budi buka dari pukul 09.00 hingga 23.00 WITA dari Senin—Minggu. Biaya antar barang yang dipatok pun terbilang murah yaitu Rp20.000—Rp30.000 untuk anggota dan Rp25.000—Rp35.000 untuk non anggota. Margin keuntungan yang didapat dari bisnis ini terbilang besar mencapai 30%—40%.

Besarnya keuntungan dan tingginya permintaan pasar membuat bisnis jasa antar dalam kota makij moncer. Budi mengaku, dari bisnis ini dia bisa meraup omzet hingga Rp60—70 juta setiap bulan.

Berkat kesuksesan Tanya Budi, dia pun mulai mendapat tawaran untuk membuka cabang di kota-kota lain di Indonesia. “Banyak calon investor yang ingin agar saya membuka Tanya Budi di Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Namun, saya belum siap karena belum melakukan riset pasar di pulau Jawa. Untuk saat ini, saya masih ingin fokus melayani konsumen di Makassar.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler