Bisnis.com, JAKARTA - Anda pernah mencicipi es yang dikombinasikan dengan rujak? Rasanya, woow....pedas-dingin, unik dan otentik.
Salah satu pelaku usaha yang merintis bisnis rujak es krim adalah Fina Rosa, 49. Ibu tiga anak ini sudah memulai bisnis yang diberi nama Rujak Eskrimku sejak tiga tahun silam.
Fina mengaku, inspirasi untuk membuat rujak eskrim datang dari dia dan keluarganya.
“Kebetulan saya suka makan rujak dan anak-anak suka mengonsumsi es krim. Suatu hari, saya terpikir bagaimana jika mengawinkan dua makanan tersebut. Tak disangka, rasanya unik sekaligus enak,” ujar Fina.
Modal yang Fina perlukan untuk bisnis ini hanya sekitar Rp6 juta. Uang tersebut digunakan untuk membeli alat putar es, peralatan, dan bahan baku yaitu bahan pembuat es krim, saus rujak, dan buah-buahan.
Fina menggunakan es krim jenis es putar yang terbuat dari santan. Dia sengaja tak menggunakan es krim berbahan dasar susu karena tidak cocok apabila dicampurkan dengan bumbu rujak yang pedas manis. Es putar yang gurih bisa menciptakan es krim dengan cita rasa khas Indonesia.
“Buah-buahan yang digunakan di antaranya nanas, pepaya, mangga muda, dan jambu air. Buah tersebut kami serut dan campurkan dengan dua es krim. Setelah itu, tambahkan bumbu rujak di atasnya,” ujar perempuan asal Sumatra ini.
Setelah menemukan komposisi yang pas, Fina pun membuka booth Rujak Es Krimku di bilangan Malang, Jawa Timur.
Sesuai perkiraan, bisnis rujak es krim ini menarik perhatian konsumen. Bahkan, karena tingginya animo masyarakat, Fina pun mampu membuka kemitraan Rujak Eskrimku satu tahun setelahnya.
Karena mudah dibuat dan memiliki rasa unik, konsep kemitraan Rujak Eskrimku diminati masyarakat luas.
Kendati baru dua tahun berjalan, Fina telah memiliki 24 gerai yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia.
Harga rujak es krim ini pun terbilang murah. Konsumen bisa mendapat 1 cup berisi rujak serut, es krim yang dilengkapi dengan bumbu hanya dengan Rp5.000 - Rp10.000.
“Saya ingin semua orang bisa merasakan sensasi kesegaran rujak es krim,” ujar Fina yang mengaku margin keuntungan dari rujak es krim ini mencapai 40%—50%.
Ditanya soal peluang, Fina mengaku pasar makanan ringan di Indonesia sangat prospektif.
Oleh karena itu, ujar dia, pelaku usaha harus jeli melihat keinginan pasar dan menawarkan produk yang kreatif.
“Produk sebenarnya tidak susah dibuat. Yang penting kita pandai memadukan rasa agar sesuai selera masyarakat,” ujar Fina.
