Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri sekaligus dan Direktur perusahaan minuman raksasa Nongfu Spring, Zhong Shanshan, telah merebut kembali mahkotanya sebagai orang terkaya di China di tengah perputaran bisnisnya dan perjuangan keluarga dengan pesaing utamanya, Hangzhou Wahaha Group.
Mengutip Forbes, Zhong, yang kini berusia 70 tahun, memiliki kekayaan bersih sebesar US$65,7 miliar, sebagian besar bersumber dari kepemilikan saham di perusahaan air minum kemasan, Nongfu Spring.
Dia menempati peringkat pertama di China dalam Daftar Miliarder Real-Time, lebih kaya sedikit di atas salah satu pendiri ByteDance, Zhang Yiming, yang memiliki kekayaan sebesar US$65,5 miliar berdasarkan kepemilikan sahamnya di perusahaan induk platform video pendek TikTok.
Kembalinya taipan minuman ke posisi wahid itu, merupakan hasil dari lonjakan saham Nongfu Spring yang tercatat di bursa Hong Kong sebesar 35,8% tahun ini.
Reli tersebut ditopang oleh prospek yang lebih cerah bagi bisnis air minum dalam kemasan inti perusahaan, yang terpuruk tahun lalu karena merek-merek, termasuk perusahaan itu sendiri, menggunakan diskon agresif untuk bersaing mendapatkan pembeli hemat.
Kenny Ng, ahli strategi sekuritas Everbright Securities International mengatakan tahun ini tekanan diskon diperkirakan akan mereda seiring upaya Pemerintah Beijing untuk mengendalikan perang harga di berbagai industri guna membantu perekonomian yang menghadapi tekanan deflasi.
Baca Juga
Sebagai pemimpin industri, Nongfu Spring juga diperkirakan akan diuntungkan oleh konsumen yang menimbun air minum kemasan selama musim panas, terutama karena platform e-commerce China memberikan subsidi untuk mengembangkan platform pengiriman makanan mereka.
Profil Zhong Shanshan
Mengutip Entrepreneur, Zhong Shanshan memulai karirnya sebagai kuli bangunan, kemudian terjun ke dunia jurnalistik, dan juga bertani jamur, sebelum menjadi pengusaha.
Lahir di kota Hangzhou pada 1954, Zhong berhenti dari sekolah dasar selama revolusi budaya di China. Dia lantas dikenal sebagai 'lone wolf' karena menjauhkan diri dari politik, tidak terlibat dengan klan kaya lain dan tertarik pada bisnis, sangat berbeda dengan pengusaha China lainnya.
Untuk menghidupi keluarga, dia sempat bekerja di perusahaan konstruksi. Hingga pada tahun 1977, Zhong mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, dan mendaftar di Universitas Radio & TV Zhejiang di mana dia akhirnya menyelesaikan gelarnya meski harus dilakukan sambil bekerja.
Sejak tahun 1984, dia mulai berkarier, bekerja menjadi jurnalis di Zhejiang Daily dan mewawancarai lebih dari 500 pengusaha. Dia banyak menulis tentang kewirausahaan, yang akhirnya memantik semangatnya untuk mewujudkan mimpinya untuk mendirikan usaha sendiri.
Pada 1988, Zhong pindah ke pulau Hainan di lepas pantai Cina Selatan untuk memulai bisnis budidaya jamur, udang, dan penyu. Di sela-sela menjalankan bisnis, dia juga masih bekerja sebagai agen penjualan di perusahaan minuman Wahaha, sebelum kemudian mendirikan Nongfu Spring pada tahun 1996.
Pada tahun 1999, Zhong berhenti menghilangkan mineral alami dari air kemasannya. Hal ini menjadi berita di China, sebuah negara yang sebagian besar air kemasannya disuling secara tradisional.
Sebaliknya, dia fokus memasarkan manfaat air alami, dengan membuat gagasan bahwa “air alkali lemah” dapat meningkatkan kesehatan. Pada tahun 2008, dia mencap Mata Air Nongfu sebagai air yang membantu menghubungkan konsumen dengan alam.
Namun selama beberapa tahun berikutnya, Zhong mengalami kontroversi dimana media menyoroti kualitas air Nongfu Spring mengandung bahan-bahan yang tidak dapat dimakan.
Meskipun mengalami kemunduran, pangsa pasar kemasan Nongfu Spring terus meningkat, mencapai 28,3% pada tahun 2018, menjadikannya merek paling populer.