Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan Direktur Utama PT Investree Radika Jaya atau Investree, Adrian Gunadi, yang sudah menjadi tersangka dan buronan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) malah menjadi bos perusahaan fintech di negeri orang.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya, Adrian menunjukkan tengah berada di Qatar. Tapi bukan sembarang kabur, dia kini sudah menjabat sebagai CEO JTA Investree di Doha Qatar, lewat pengumuman dari laman resmi JTA Investree Doha.
JTA Investree Doha Consultancy merupakan anak perusahaan dari JTA International Investment Holding yang merupakan perusahaan penyedia teknologi finansial global penyedia perangkat lunak dan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk pinjaman digital kepada lembaga keuangan seperti bank, lembaga keuangan non-bank, dan perusahaan teknologi finansial (fintech).
JTA International Holding didirikan pada tahun 2010 dan beroperasi menjadi layanan solusi keuangan yang menjangkau wilayah Timur Tengah, Asia hingga Afrika.
Adrian sendiri saat ini masih berstatus sebagai buronan usai membuat Investree mengalami gagal bayar dan menyebabkan kerugian pada para pemberi dana atau pemberi pinjaman.
Pada Februari 2025 lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengajukan permohonan red notice kepada Interpol Pusat di Lyon, Prancis, serta permohonan pencabutan paspor Adrian Gunadi.
Baca Juga
Profil Adrian Gunadi
Merujuk pada laman LinkedIn-nya, pemilik nama lengkap Adrian Asharyanto Gunadi itu merupakan lulusan S1 Universitas Indonesia (UI) jurusan akunting angkatan 1995 dan lulus pada 1999.
Punya jejak panjang di dunia perbankan, dia juga sempat bekerja sebagai Cash & Trade Product Manager di Citibank pada 1998 hingga 2002.
Dia kemudian melanjutkan pendidikan master of Business Administration (MBA) di Rotterdam School of Management, Erasmus University pada 2002–2003.
Pada 2005, Adrian Gunadi kembali bekerja sebagai banker dengan menjabat product structuring di Standard Chartered Bank pada 2005–2007 di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).
Pada 2007–2009, dia kembali ke Indonesia dan pindah bekerja di Permata Bank sebagai head of syariah banking. Dua tahun berselang, dia bekerja sebagai managing director, retail banking di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. pada Juni 2009 hingga September 2015.
Kemudian, pada 2015, Adrian Gunadi mendirikan perusahaan startup fintech, Investree, perusahaan yang bertujuan mempertemukan investor dengan orang yang ingin meminjamkan uang.
Di Investree, dia menjabat sebagai Co-Founder dan CEO Investree sejak Oktober 2015. Dia kemudian dikabarkan mengundurkan diri pada Januari 2024.