Bisnis.com, JAKARTA - Kegiatan naik gunung dan berkemah (camping) merupakan salah satu hobi yang dilakukan di alam terbuka. Meskipun aktivitas ini bisa dilakukan oleh siapa saja, kalangan yang paling sering melaksanakan dua kegiatan ini adalah mahasiswa yang tergabung ke dalam komunitas pecinta alam.
Seperti dijelaskan sebelumnya, para mahasiswa atau pehobi lainnya membutuhakan peralatan khusus a.l. tenda, tas (carrier), kantong tidur (sleeping bag), matras, komportable, jaket, jas hujan, dan lain-lain. Sayangnya, harga perlengkapan ini ternyata cukup tinggi. Selain harga yang tinggi, banyak orang yang enggan membeli perlengkapan tersebut karena kegiatan naik gunung atau camping ini mungkin dilakukan dalam intensitas waktu yang bisa dibilang jarang.
Siapa sangka, kondisi ini ternyata bisa menjadi peluang bisnis prospektif yaitu jasa penyewaan perlengkapan naik gunung dan camping. Seiring dengan terus meningkatnya jumlah mahasiswa dan masyarakat yang tertarik dengan kegiatan di luar ruangan, rental peralatan naik gunung dan camping kian menjamur.
Salah satu pelaku usaha yang memanfaatkan peluang ini adalah Deni Ramadhani. Bersama rekannya yang bernama Fahmi dan Iman, mereka membuka jasa rental peralatan outdoor bernama Volcano Outdoor sejak 2010.
Deni menuturkan, ketertarikan dia dan dua orang rekannya di bisnis dilatarbelakangi dari pengalaman sebagai orang yang sering naik gunung. “Salah satu kendala orang kala mendaki gunung adalah harga peralatannya cukup mahal. Dari pengalaman tersebut, kami tergerak untuk membuka jasa penyewaan,” ujar Deni.
Tiga sekawan tersebut mulai membeli beberapa peralatan, antara lain tenda dome, sleeping bag, matras, tali-temali, dan jas hujan. Karena keterbatasan modal, mereka membeli peralatan tersebut dengan cara mencicil satu per satu.
Setelah barang-barang untuk naik gunung terkumpul, mereka lantas mulai mempromosikan jasa yang mereka tawarkan. “Cara promosi yang kami terapkan adalah strategi dari mulut ke mulut [word of mouth] ke beberapa kelompok pecinta alam di kampus. Kami juga membuat website www.volcano-outdoor.com untuk memperluas jaringan.”
Karena membidik konsumen mahasiswa, Deni membuka sebuah toko yang lokasinya dekat dengan beberapa kampus. Toko Volcano Outdoor terletak di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan. Cara ini terbukti ampuh menggaet konsumen. Belum lama setelah diresmikan, Deni kebanjiran order dari para pecinta alam.
Deni mengakui masih menerapkan sistem kepercayaan dalam menyewakan barang-barangnya. “Konsumen hanya perlu untuk mengisi formulir dan menitipkan kartu tanda penduduk (KTP) sebagai jaminan.”
Untuk biaya sewa, Volcano Outdoor menerapkan biaya mulai dari Rp7.000 untuk matras hingg Rp700.000 untuk tenda pleton. Biaya tersebut dihitung per hari. Menurutnya, barang yang paling sering disewa konsumen adalah tenda doom dansleeping bag. Omzet dari penyewaan yang didapat Volcano Outdoor berkisar Rp15 juta—Rp20 juta tiap bulan.
Menurut dani, bisnis penyewaan perlengkapan naik gunung masih prospektif. Apalagi, jumlah orang yang tertarik untuk mendaki gunung dan melakukan aktivitas luar ruang kian bertambah. Oleh karena itu, selain menyewakan perlatan, Volcano Outdoor juga sering mengadakan kegiatan naik gunung untuk pemula. “Karena berbasis hobi, kami menjalankan bisnis ini dengan senang hati. Yang bertambah bukan hanya uang, tetapi teman baru.”
