Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rumah dan Kantor Kontainer: Bisnis Unik Yang Kian Laris

Indra suhendar, salah seorang pengrajin, pembuat dan pemasar bangunan dari kontainer bekas pakai mengaku sudah 2 tahun menjalani bisnis tersebut.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Menggantikan rumah bedeng sebagai hunian layak tinggal, rumah kontainer kini semakin marak eksistensinya dan banyak diminati.

Indra suhendar, salah seorang pengrajin, pembuat dan pemasar bangunan dari kontainer bekas pakai mengaku sudah 2 tahun menjalani bisnis tersebut.

Dalam hitungan 1 bulan, sebanyak empat rumah kontainer berhasil dibuat sesuai pesanan.

Sejak 2011, Indra melayani pemesan bangunan kontainer menjadi hunian impian bagi para pemesan.

Tidak hanya mengumpulkan kontainer bekas, dia juga yang merancang, mendesain dan mendekorasi piranti di dalam kontainer.

Bertempat di Jakarta Utara, Indra melakoni bisnis yang masih terbilang anyar tersebut.

Dia mengaku mendapatkan bahan utama yaitu kontainer bekas pelayaran yang sudah tidak dipakai lagi.

Tempat usaha di kawasan Jakarta Utara pun dia pilih karena posisinya dekat dengan tempat pengambilan bahan baku yaitu di pelabuhan.

Selain di pelabuhan, Indra juga mendapatkan kontainer bekas di kantor-kantor pelayaran di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Namun pasokannya tidak sebanyak di pelabuhan.

"Kontainer yang kami gunakan bukan sembarang kontainer bekas. Kami hanya merekonstruksi kontainer kargo bekas dari luar negeri bukan kontainer kargo lokal. Karena kontainer kargo bekas luar negeri dalemannya lebih bagus dibandingkan kontainer lokal," katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Kondisi kontainer kargo bekas di luar negeri lebih bagus karena kontainer tersebut dulunya hanya untuk mengantar alat-alat berat.

Hal itu berbeda dengan kontainer Indonesia, yang kebanyakan digunakan untuk mengangkut semen dan bubuk besi sehingga kondisi bagian dalam kontainer sudah jelek, kotor dan rusak.

Indra menjual 2 jenis kontainer yaitu kontainer panjang berukuran 12 meter dan kontainer pendek berukuran 6 meter.

Harga jual kontainer pun bermacam-macam. Untuk kontainer karbo kosongan, yang masih "perawan" atau belum tersentuh, harga jual mencapai Rp13 juta-Rp14 juta.

"Kalau bagusan dikit ya 18 juta. Itu tergantung dari tahun pembuatan kontainer, kondisi di dalamnya dan berkarat atau tidaknya," jelasnya.

Untuk kontainer yang sudah dipoles, harga jual mencapai Rp40 juta-Rp42 juta. Harga tersebut adalah harga untuk kontainer yang didesain sebagai ruang kantor dengan 2 jendela.

Sedangkan untuk kontainer hunian rumah dengan isian meja, perabot dapur, toilet lengkap dengan water heater (pemanas air) dan Pendingin ruangan Indra mematok harga Rp70 juta

Untuk pemesan yang tidak menginginkan ada pendingin ruangan dalam rumah kontainer, maka harga akan dikurangi tetapi tidak banyak.

Bagi pemesan yang tidak menggunakan pendingin ruangan di dalam kontainer, katanya, mereka tidak perlu khawatir.

Di dalam kontainer sudah didesain dengan glass wool untuk meredam panas. Selain itu, terdapat beberapa jendela yang dirancang agar dapat dibuka untuk mendapatkan udara segar.

Selama 2 tahun Indra memasarkan hunian kontainer, mayoritas konsumen memesan desain kantor kontainer dibandingkan rumah.

Pemesan tersebut biasanya memesan kantor kontainer untuk jenis pekerjaan di lapangan misal peneliti atau usaha yang bergerak di bidang media dan usaha dagang.

Indra mengaku dapat membuat kantor kontainer selama kurun waktu 1 minggu.

"Kalau desain buat kantor gampang, gak ribet. Kalau rumah agak ribet, yang ribet ya si pemesan maunya ini itu. Bagian dapur adalah bagian terumit. Ketika kami telah menyelesaikan bagian dapur, pasti ada saja komplain dari pemesan yang tidak sesuai dengan gambar yang mereka berikan, jadi kami harus bongkar pasang lagi," ungkapnya.

Usaha hunian kontainer Indra hanya melayani pembuatan saja sesuai pesanan tetapi tidak melayani sewa lahan.

"Untuk lahan kontainer ya si pemesan sendiri yang menanggung, kami tidak ikut campur dan tidak menyediakan lahan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper