Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELUANG USAHA: Cara Berbisnis Baju Balita

Bisnis yang berkaitan dengan kebutuhan anak-anak memang menjanjikan. Salah satu produk utama yang diincar para orang tua adalah baju bayi. Pelaku usaha di bidang ini bisa menggapai laba hingga 50%.
Baju anak/Bisnis.com
Baju anak/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis yang berkaitan dengan kebutuhan anak-anak memang menjanjikan. Salah satu produk utama yang diincar para orang tua adalah baju bayi. Pelaku usaha di bidang ini bisa menggapai laba hingga 50%.

Pelaku usaha lain yang juga memproduksi kebutuhan sandang bagi bayi dan balita adalah Dyah Layung Sekar dan Nova Kusumaningayu. Dua perempuan yang kenal lewat dunia maya ini membuat brand baju Melangit Kids sejak Oktober 2013.

Ayu dan Nova mengaku pelaku usaha yang berkecimpung di bisnis baju anak sangat banyak. Kendati demikian, terus bertambahnya jumlah bayi-bayi yang baru lahir membuat peluang bagi pengusaha baru terbuka lebar. "Karena pemainnya banyak, kami harus menawarkan sesuatu yang beda dari biasanya," kata Ayu.

Salah satu perbedaan yang ditawarkan dua ibu muda ini adalah desain baju. Menurut Nova, saat ini banyak orang tua muda yang gemar mendandani anak-anak mereka. "Orang tua jaman sekarang justru senang dengan desain baju anak yang sederhana, tapi tetap enak dilihat," ujar itu satu anak ini.

Berangkat dari hal itu, Ayu dan Nova mencari-cari model baju anak yang jarang diproduksi oleh pengusaha lokal. Jika biasanya baju anak-anak erat kaitannya dengan bahan kaos yang nyaman dan gambar karakter kartun, Melangit Kids menyediakan model baju yang biasanya dikenakan oleh orang dewasa, yaitu kemeja.

Agar makin meninggalkan kesan lugu, Ayu dan Nova mengaplisan bahan katun aneka corak yang ceria. "Kami gunakan bahan katun jepang. Selain coraknya bervariasi, bahan ini juga menyerap keringat sehingga cocok anak-anak," ujar Ayu.

Melangit Kids menawarkan varian kemeja lengan pendek dan lengan panjang yang pasti untuk anak laki-laki berusia 0-3 tahun. Untuk usia anak selain itu, Ayu dan Nova menyedialan jasa jahit sesuai perminyaan konsumen.

Mereka menjajakan produknya lewat situs www.melangitkids.com. Selain itu, mereka juga mengikuti bazaar untuk mempromosikan produknya kepada masyarakat.

Produk kemeja trendi Melangit Kids dijual mulai dari Rp185.000-Rp195.000 per potong. Margin keuntungan yang kami dapat dari usaha ini mencapai 50%.

Soal peluang, Ayu dan Nova sangat optimis dengan potensi yang terhidang di lapangan. Dengan bahan dan jahitan yang berkualitas, mereka mengaku bisa menarik perhatian konsumen. "Sasaran kami adalah orang tua muda yang gemar mendandani anak meraka agar tampil gaya. Makanya, kualitas yang kami tawarkan tak kalah dengan merk luar negeri. Pastinya dengan harga yang lebih murah," kata Ayu.

Margin laba yang bisa didapat dari bisnis baju bayi memang besar. Namun, pelaku usaha harus memperhatikan proses produksi pakaian berukuran mini ini. Beberapa di antaranya adalah jenis bahan dan jahitan.

Melangit Kids menggunakan bahan katun jepang. Bahan impor ini dipilih tak lain karena seratnya yang lembut. Lebih lanjut, bahan katun jepang memiliki corak yang bervariasi. Motif-motif ini akan membuat tampilan baju bayi kian trendi.

Pemilik Melangit Kids juga memanfaatkan bahan katun jepang. Bahkan, Nova dan Ayu hanya menggunakan katun yang seratnya sangat halus dan diperuntukkan bagi anak-anak. "Katun jepang ada tingkatannya. Kami gunakan jenis bahan khusus yang terbukti aman untuk kulit bayi dan balita," kata Novi.

Ayu dan Nova memanfaatkan jasa konvesi jahit untuk membantu proses produksi. Kendati demikian, mereka memilih konveksi yang biasa memproduksi baju anak.

Dengan menggunakan jasa konveksi, Ayu dan Nova tak perlu pusing menyediakan alat dan menggaji karyawan tiap bulan. Namun demikian, sistem ini memiliki beberapa kendala. "Karena bergantung dengan vendor, kami jadi harus mengikuti kapasitas mereka. Kalau vendor lagi ramai, produksi bisa molor."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper