Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

STARBUCKS Catat Kenaikan Untung 23%

Starbucks Corp, perusahaan franchise minuman kopi terbesar dunia membukukan kenaikan pendapatan sebesar 23% pada paruh pertama tahun ini, setelah memperbanyak jenis produk makanannnya di Amrika Serikat.
Di Amerika Serikat, Starbucks fokus memasuki persaingan untuk merebut pasar pagi hari, sarapan konsumen.  /Bloomberg
Di Amerika Serikat, Starbucks fokus memasuki persaingan untuk merebut pasar pagi hari, sarapan konsumen. /Bloomberg

Bisnis.com, CHICAGO – Starbucks Corp, perusahaan franchise minuman kopi terbesar dunia membukukan kenaikan pendapatan sebesar 23% pada paruh pertama tahun ini, setelah memperbanyak jenis produk makanannnya di Amrika Serikat.

Pendapatan bersih Starbucks per Juni 2014 menjadi US$512,6 juta, dari periode yang sama tahun sebelumnya US$417,8 juta. Awal tahun ini, Starbucks mencoba menawarkan produk makanan baru berupa roti lapis (sandwich) di AS untuk menarik lebih banyak konsumen pada pagi hari.

Produk baru Starbucks lainnya yaitu yogurt dan soda, serta roti yang dijual sebagai penganan sarapan pagi. Ekspansi makanan, menurut Starbucks, berkontribusi meningkatkan pendapatannya sebesar 6% per kafe.

“Ekspansi makanan merupakan strategi terbaik untuk diimplementasikan di AS. Kami telah menjajaki ekspansi jenis makanan dalam 18 bulan terakhir,” kata Direktur Operasional Starbucks, Troy Alstead di Chicago, Jumat (25/7/2014).

Starbucks meningkatkan estimasi keuntungannya untuk 2014 berupa peningkatan share sebesar US$2,72. Pendapatan diprediksikan akan meningkat minimal 10% pada 2015, dengan pendapatan share meningkat 20%.

Di Amerika Serikat, Starbucks fokus memasuki persaingan untuk merebut pasar pagi hari, sarapan konsumen. Salah satu pesaing utamanya adalah korporasi patung rambut merah, McDonald. Starbucks tak menampik, mereka tengah menaikkan beberapa harga produk untuk menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan pokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper