Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELUANG BISNIS: Berawal Nekat, Akhirnya Sukses Ekspor Tas

Nekat ambil peluang dan rugi ratusan juta, Adji sukses pasarkan tas Evrawood ke mancanegara
 Adji pasarkan tas Evrawood ke mancanegara./Bisnis-Ropesta Sitorus
Adji pasarkan tas Evrawood ke mancanegara./Bisnis-Ropesta Sitorus

Bisnis.com, JAKARTA- Nekat ambil peluang dan rugi ratusan juta, Adji sukses pasarkan tas Evrawood ke mancanegara.

Wahyu Adjisetiawan mencoba menjawab tantangan dosennya saat masih kuliah yang tiba-tiba menawari proyek pembuatan 400 tas seminar dalam beberapa hari. Saat itu, sekitar tahun 2007, Adji memang sudah mulai dagang serabutan tapi sama sekali tak ada background pembuatan tas.

“Saya jawab saja dulu ‘bisa pak’. Sampai di rumah baru mikir bagaimana caranya,” kata dia sambil tertawa.

Adji menerima peluangnya dan mulai mencari produsen tas dengan bermodalkan Yellow Pages.

Saat kuliah pria berkepala plontos ini memang sudah lekat dengan wirausaha. Dia berjualan berbagai macam barang mulai dari stiker, kaos, makanan crepes hingga pecal.

“Saya pengen punya duit sendiri,” kata dia soal motivasinya.

Sukses dengan proyek pertama, Adji mulai ketagihan bermain di industri tas. Bersama rekannya dia membuat tas casual urban bermerk Evrawood yang kini sudah merambah pasar mancanegara seperti Belanda, Inggris, Italia, Jerman, Swedia serta Singapura, dan Malaysia.

Tapi sebelum sukses, Adji pernah bangkrut saat bisnisnya mulai naik daun. Dia menceritakan bisnis tasnya itu dimulai pada 2011 dengan modal Rp5 juta. Tas yang diproduksinya model kasual dengan bahan kanvas dan kulit diberi brand Ortiz.

Melihat kualitasnya, dia langsung mendapat tawaran kontrak 5.000 tas dari Singapura.

Kontrak senilai hampir Rp5 miliar itu rupanya jadi awal kebangkrutannya lantaran tersandung masalah paten. Separuh tas yang sudah diekspor ke Singapura pun terpaksa ditarik pulang.

“Produknya gagal jual, harus kita tarik, karena ternyata Ortiz itu dari Spanyol dan dia mau masuk pasar Singapura. Kita harus nanggung Rp600 juta karena nilai kontraknya gagal,” ungkapnya.

Namun pria kelahiran 10 Maret 1986 ini bernegosiasi dengan pemasok minta waktu pembayaran dimundurkan. Barangnya yang sempat ditarik terpaksa dijual dengan harga pokok produksi dan mereka juga tetap bisa memasok barang ke kliennya dengan merek yang baru, Evrawood.

Walau dengan merek baru, Adji tetap menjaga standar kualitas produknya. Alhasil dia berhasil merebut perhatian pasar di luar negeri dan bersaing dengan merek-merek terkenal seperti Braun Buffel, Camel Active, Kipling, Lee Cooper, Hush Puppies, Elle. Sebagai keunggulan, dia menawarkan garansi 3 tahun.

Kini dengan membanderol tasnya dengan harga minimal Rp 490 ribu hingga Rp2,5 juta, Adji bisa mengantongi omset yang lumayan. “Yang jelas di atas Rp1 miliar di bawah Rp5 miliar,” katanya tersenyum.

Sebanyak 70% dari produksi tasnya yang mencapai 8.000 tas sebulan diekspor lewat distributor di Eropa, Singapura dan Malaysia. Baru mulai 2014 dia melirik pasar Indonesia. Kini sebanyak sebanyak 30% dijual secara online di situs seperti Lazada atau Blibli atau lewat agen distributor di Makassar, Jogjakarta, Banjarmasin dan Surabaya.

Dia mengaku lebih dulu menggarap pasar internasional karena justru sulit menjual barangnya di tanah air.

“Kita umumnya belum minded sama brand Indonesia. Kayak Nike jualan tas plastik pun pasti dibeli karena mereknya. Sementara kalau di luar, barang kita bagus pasti dibeli tanpa lihat mereknya,” ucapnya.

Dari bisnisnya yang berbasis di Surabaya, alumni Manajemen Marketing dari Universitas Negeri Surabaya ini mulai mencicipi kenaikan taraf perekonomian. Dia mulai bisa membeli rumah dan mobil sendiri. Anak buahnya dari sebelumnya hanya dua orang meningkat jadi 11 orang karyawan tetap dan 30 orang pekerja tak tetap. Keuletannya dalam berwirausaha juga menjadikannya sebagai pemenang I Wirausaha Muda Mandiri 2014 kelompok alumni dan pascasarjana untuk kategori industri kreatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper