Bisnis.com, JAKARTA - Ada banyak strategi memasarkan sebuah produk. Dari sekian banyak strategi tersebut bisa dilakukan dengan dua pendekatan, yakni sistem pemasara online atau offline.
Pilihan terhadap dua pendekatan tersebut setidaknya bisa didasarkan pada empat faktor, yakni pendirian toko, efektivitas sistem dan waktu kerja, efisiensi modal dan biaya operasional, dan daya jangkau pasar.
Pertama, pendirian toko. Toko online mudah didirikan, hanya perlu waktu sekitar 10 menit dan tidak perlu perizinan khusus. Sedangkan toko offline atau toko konvensional lebih butuh waktu dan modal uang, perlu memikirkan lokasi strategis, dan perlu berbagai perizinan.
Kedua, efektivitas sistem dan waktu kerja. Sistem pemasaran online lebih fleksibel, bisa kapan saja dan di mana saja. Sedangkan sistem offline terbatas di toko dan waktunya mengikuti jam buka/tutup toko.
Ketiga, efisiensi modal dan biaya operasional. Sistem online membutuhkan modal hanya sedikit, banyak platform e-commerce yang menyediakan space berjualan dengan biaya rendah. Namun, ada biaya tambahan untuk Internet dan perangkat elektronik. Sistem offline juga butuh modal tetapi relatif lebih besar untuk sewa/ bangun toko atau ruko. Ada juga biaya listrik, air, dan karyawan.
Keempat, pemasaran. Sistem pemasaran online daya jangkaunya lebih luas, tanpa batasan ruang dan waktu. Sedangkan pada sistem toko offlie, ika ingin menjangkau konsumen di luar pulau, perlu mendirikan cabang di daerah tersebut.