Bisnis.com,JAKARTA- Menjadi Ketua Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Desry Damayanti yang saat itu tengah tergolek lemah di rumah sakit.
Dalam seminar Strategi Kepemimpinan di Tengah Krisis yang diselenggarakan Sekolah Tinggi PPM, Destry menceritakan saat itu dia terpaksa harus menjalani rawat jalan karena terserang demam berdarah.
“Sedang berbaring, ponsel saya terus berdering tapi saya tidak menjawab. Kemudian ada keluarga bilang sepertinya telpon penting karena berasal dari pejabat di sekretariat negara,” ujarnya, Sabtu (10/10/2015).
Pejabat itu mengatakan Presiden Joko Widodo menunjuk Destry untuk menjadi pimpinan panitia seleksi KPK dan akan dilantik sepekan kemudian. Destry kemudian mempertanyakan mengapa dia yang dipilih oleh presiden karena selama ini dia tidak memfokuskan diri di bidang pemberantasan korupsi.
“Saya terus bertanya why me. Saya kemudian konsultasi ke pimpinan Bank Mandiri, di mana saya bekerja dan mereka juga tidak bisa melakukan apa-apa karena merupakan perintah presiden. Akhirnya saya jalani tugas ini,” papar ekonom tersebut.
Destry makin terkejut setelah bertemu dengan delapan panita lainnya karena ternyata semuanya adalah perempuan yang berasal dari berbagai latar belakang seperti sosiolog, psikolog, pakar hukum pencucian uang.
“Kami kemudian menjawab sendiri mengapa kami ditunjuk oleh presiden yakni bahwa pemberantasan korupsi itu harus didekati dari semua disiplin ilmu,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel