Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina Persero melanjutkan lagi program corporate social responsibility (CSR) pengembangan kampung hijau di Wonokromo, Jawa Timur.
Enam tahun yang lalu, PT Pertamina membantu Kampung di RW 04 Kelurahan Jagir di Kecamatan Wonokromo. Untuk melengkapi program itu, Pertamina kembali meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat melalui bantuan senilai Rp400 juta.
Bantuan tersebut terdiri dari renovasi gedung sekolah Madrasah Ibtidaiyah Persmin Jagir senilai Rp299 juta dan program lingkungaan serta pemberdayaan sekitar Rp100 juta.
Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto menyatakan program ini sebagai langkah berkesinambungan mendorong masyarakat lebih mandiri dan berinovasi.
Dengan program ini diharapkan tidak hanya lingkungannya semakin hijau, tetapi kami juga mendorong agar masyarakat bisa terus mengembangkan inisiatifnya untuk berinovasi supaya lebih mandiri dan sejahtera, ungkap Dwi Soetjipto melalui siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (12/4).
Madrasah Ibtidaiyah Persmin Jagir merupakan satu-satunya sekolah di RW 4 yang didirikan khusus untuk anak-anak tidak mampu di wilayah tersebut. Saat ini ada 74 anak yang bersekolah disana dengan biaya per bulan Rp25.000, sementara siswa tidak mampu dibebaskan dari biaya.
Untuk program pemberdayaan masyarakat, Pertamina memberikan 10 Rombong Sejahtera Pertamina untuk para pedagang kaki lima di wilayah tersebut. Awalnya para pedagang kaki lima ini menjajakan dagangan dengan meja terbuka di pinggir jalan gang.
Pertamina juga memberikan barang modal untuk usaha pencucian motor yang dikelola oleh Karang Taruna. Usaha cucian motor diharapkan mampu mengurangi tingkat pengangguran para pemuda yang ada di kampung tersebut. Di bidang lingkungan, Pertamina memberikan sekitar 1000 tanaman produktif dan pohon lindung untuk dikelola oleh warga.
Kerjasama Pertamina dengan Kampung Hijau diawali dengan renovasi Balai RW pada 2010, lalu bantuan pendidikan PAUD pada 2011. Pada 2012 dan 2014 Pertamina dan warga setempat fokus memperbaiki lingkungan.
Kerjasama ini terus berlanjut sampai dengan 2015 dimana melalui bantuan IPAL atau pengelolaan air limbah rumah tangga menjadi air untuk menyiram tanaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
