Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indahnya Keuntungan Berbisnis Bunga: Eatflo

Siapa bilang bisnis yang berkaitan dengan bunga hanya florist? Rendy Subagja justru memilih bisnis edible flowers, alias bunga yang dapat dikonsumsi.
Edible Flower. /Bisnis.com
Edible Flower. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Siapa bilang bisnis yang berkaitan dengan bunga hanya florist? Rendy Subagja justru memilih bisnis edible flowers, alias bunga yang dapat dikonsumsi.

Peluang usaha yang dimasukinya termasuk sangat jarang ditemui di Indonesia. Pemasok edible flowers di Tanah Air yang paling dikenal selama ini berada di Bali.

Menurutnya, hal ini karena di Indonesia belum banyak yang menggunakan bunga sebagai bagian dari hidangan di luar fungsi hiasan. Jakarta disebut mulai memiliki pasar sendiri, tetapi lebih terbatas ketimbang Pulau Dewata yang banyak memiliki chef internasional.

Berbasis di Bandung, Rendy memulai bisnisnya dengan memanfaatkan bunga-bunga yang tumbuh di halaman rumah. Lantaran memang berprofesi sebagai chef, dia tahu kalau bunga-bunga itu dapat dimanfaatkan dalam hidangan.

Pengetahuannya bertambah setelah magang di salah satu restoran terbaik Asia yang berlokasi di Singapura. Pulang dari Negeri Singa, bermodalkan Rp400.000-Rp500.000 untuk membeli bibit dan media tanam, dia mendirikan Eatflo.

Pada akhir 2014, dia mulai menjual bunganya ke rekan-rekan sesama juru masak dan teman-teman di kampusnya, salah satu sekolah hospitality di Bandung. Lama kelamaan, makin banyak permintaan datang dari hotel, restoran, serta pengusaha pastry dan kue yang berada di Bandung, Jakarta, dan kota-kota besar lain.

“Bunga yang bisa dimakan misalnya begonia, pansy, apple blossom, dan borage. Kriteria bunga yang dapat dikonsumsi yaitu tidak beracun, tidak beraroma menyengat, dan sudah ada penelitian ilmiahnya kalau memang bisa dimakan,” sebut Rendy.

Per bulan, Rendy bisa mendapat omzet antara Rp4 juta-Rp5 juta. Dia menjual bunga-bunganya dalam boks tertentu yang berisi 30 piece bunga atau 30-50 gram daun. Benar sekali, Eatflo juga menyediakan daun yang dapat dikonsumsi. Biasanya daun tersebut berjenis nasturtium.

Untuk menjaga agar bunga-bunganya tidak layu di jalan, apalagi ketika menempuh perjalanan berjam-jam ke luar kota, Rendy sudah memiliki trik tersendiri. Usai dipetik dan dibersihkan, bunga-bunga tersebut direndam dalam alkaline water atau air es selama beberapa jam. Setelah itu, dikemas khusus dan disimpan dalam ice box.

Perendaman dilakukan agar bunga lebih bersih, lebih segar, dan menjadi lebih renyah ketika dimakan. Bunga-bunganya dapat tahan selama dua hingga empat hari jika disimpan dalam chiller.

Latar belakang sebagai chef diakui sangat membantu pemasaran. Jaringan yang sudah terbangun membuat Eatflo dikenal dari mulut ke mulut. Bunga-bunga yang ditanam Rendy pun berbunga hampir tiap hari sehingga dia nyaris tidak pernah kehabisan pasokan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper