Bisnis.com, JAKARTA—PT Waskita Karya Tbk. Berkolaborasi dengan Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta menggelar pengobatan gratis kepada 70 pasien warga Jakarta dan sekitarnya,
Agus Sugiono, Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Waskita Karya, mengatakan ini merupakan bagian dari kegiatan corporate social responsibility (CSR). Selain di ibukota, agenda ini juga diadakan di tiga provinsi lainnya yaitu Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat.
“Kegiatan CSR dalam bentuk pengobatan gratis sudah rutin dilakukan oleh PT Waskita Karya,” ujarnya, Kamis (8/11).
Agus menjelaskan di daerah lain pengobatan yang diberikan berbeda-beda. Di Papua dan NTT misalnya dilakukan operasi katarak, sedangkan di Jawa Tengah dilakukan operasi bibir sumbing.
Dokter pakar nyeri Mahdian Nur Nasution mengatakan masalah nyeri lutut sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini selanjutnya dapat menurunkan produktifitas, kemampuan beraktivitas, ganguan tidur, dan ketergantungan pada orang lain.
Proses terjadinya nyeri sangat rumit dan melibatkan banyak faktor. Pada nyeri akut, mula-mula jaringan yang rusak melepaskan zat-zat kimiawi yang mengaktifkan reseptor nyeri dan mencetuskan terbentuknya sinyal-sinyal nyeri. Sinyal nyeri ini kemudian dihantarkan ke sepanjang saraf melalui saraf tulang belakang menuju otak.
Penggunaan obat anti nyeri, seperti obat golongan opioid, umum dijumpai dalam terapi nyeri. “Sayangnya Terapi nyeri dengan menggunakan obat berpotensi menyebabkan ketergantungan obat anti nyeri, terutama mereka yang mendapat obat golongan opioid,” jelas dr. Mahdian. Selain itu menurut survei yang dilakukan oleh American Pain Foundation (2006), lebih dari 51% responden merasa bahwa nyeri yang mereka rasakan belum atau hanya sedikit terkontrol dengan penggunaan obat anti nyeri.
Teknik intervensi menjadi pilihan terapi nyeri, dalam kegiatan CSR ini pasien nyeri lutut menerima terapi radiofrequency ablation (RFA). “Teknik ini dilakukan dengan cara membaalkan saraf penyebab nyeri menggunakan aliran listrik yang dihasilkan oleh gelombang radio, sehingga menghentikan rangsang nyeri di daerah lutut,” ujarnya.