Bisnis.com, JAKARTA - Produsen Air Minuman Dalam Kemasan (AMDK) dan Minuman Ringan Danone-AQUA menerima penghargaan sebagai Pelaku Usaha Penggagas MRV (Measurement, Reporting and Verification) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar kepada Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo pada acara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Gunung Kidul, Yogyakarta.
Penghargaan dari KLHK ini adalah yang kedua diterima oleh Danone-AQUA. Pada 2014, bersama beberapa perusahaan, Danone-AQUA telah menerima penghargaan sebagai Pelopor Penanaman Pohon dan Menyosialisasikan Gerakan Menanam Pohon Indonesia. Dan tahun 2017 ini, Danone-AQUA menjadi salah satu perusahaan yang menerima penghargaan dari KLHK atas kontribusinya dalam melakukan monitoring pohon berbasis database online.
Secara simbolis 40 pohon yang ditanam oleh undangan VVIP dalam HMPI 2017 akan dipasangi barcode sebagai identitas tiap pohon, yang terkoneksi ke dalam www.databasekonservasiaqua.com, sementara 1.000 pohon selebihnya yang ditanam juga dipasang barcode dengan memanfaatkan kembali tutup Gallon AQUA bekas.
Barcode yang dipasang terdiri dari offline dan online. Di dalam offline barcode tercantum data : Jenis tanaman, tanggal tanam, pelaku tanam, perlakuan tanam, dan titik koordinat tanaman. Sedangkan dalam online barcode, terdapat URL yang bisa terkoneksi langsung ke web wikipedia sesuai jenis tanaman tersebut. Untuk membaca kedua jenis barcode tersebut, dapat menggunakan aplikasi QR Code Scanner berbasis Android.
Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengatakan, “Danone-AQUA mengucapkan terima kasih kepada KLHK atas penghargaan ini dan kami mengapresiasi pemerintah yang terus mendukung dan mendorong pihak swasta untuk terus berinovasi dalam melestarikan lingkungan Danone-AQUA berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pelestarian lingkungan salah satunya dengan melakukan monitoring penanaman pohon secara online.
"Danone-AQUA meyakini bahwa pelestarian lingkungan adalah menjadi tanggung jawab bersama demi kelangsungan hidup generasi sekarang dan masa depan. Hal ini juga sejalan dengan komitment Danone 'One Planet One Health'," ujarnya dalam siaran persnya.
Selain dukungan dari Pemerintah, dukungan pemangku kepentingan menjadi faktor utama keberhasilan penanaman pohon dan monitoring yang dilakukan oleh Danone-AQUA. Agar pohon yang telah ditanam dapat terus tumbuh, dibutuhkan partisipasi masyarakat sekitar untuk merawat dan menjaganya. Dalam prakteknya Danone-AQUA bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di tingkat lokal dan nasional untuk melakukan pendampingan terhadap masyarakat untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya fungsi pohon dan bagaimana merawatnya.
Agar masyarakat dapat secara sukarela berpartisipasi dalam merawat dan menjaga pohon, maka kebutuhan ekonominya harus dipenuhi. Oleh karena itu, Danone-AQUA memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan modal seperti hewan ternak dan bibit pohon untuk dipelihara dan dikembangkan sebagai mata pencaharian. Selain memfasilitasi masyarakat melalui instrumen ekonomi, Danone-AQUA bersama mitra LSM juga mendorong warga membentuk organisasi pengelola hutan.
Lebih lanjut Karyanto menjelaskan, pada 2014 lalu, Danone-AQUA telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan KLHK untuk komitmen menanam 1.200.000 pohon hingga 2021. MoU ini kemudian diturunkan dalam kerjasama dengan Balai Pengendalian Daerah Aliran Sungai (BPDAS) di 19 lokasi Aqua di Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi.
“Kami berkomitmen mengimplementasikan MOU tersebut, maka sejak 2015, kami mulai menerapkan model tanam pohon 100% tumbuh dan melengkapinya dengan pemetaan, barcoding dan monitoring berbasis database online. Hal ini efektif untuk menentukan perlunya penyulaman tanaman di lokasi tertentu dan melihat pertumbuhannya. Hingga saat ini tercatat sebanyak lebih dari 2,4 juta pohon termonitor tumbuh dan dapat dipantau lokasi, jenis pohon, usia tanam dan koordinat titiknya.”tambahnya.
Selain penanaman pohon, kegiatan konservasi yang dilakukan Danone-AQUA meliputi pembuatan lubang biopori, pembangunan embung, dan pembangunan sumur resapan. Saat ini, Danone-AQUA telah membuat 33.448 lubang biopori, 16 embung untuk tangkapan air hujan dan 913 sumur resapan. Selain itu, Danone-AQUA juga mengembangkan beberapa model konservasi yang inovatif diantaranya: Program Hutan Asuh dan Agro Forestry di Lereng Gunung Arjuno; Model Konservasi Pancawati di Ciherang, Bogor; dan Agro-Forestry di Cidahu, Mekarsari.
“Khusus untuk Mekarsari Sukabumi, tepatnya di sub DAS Citatih, saat ini tengah dilakukan pemodelan SWAT (Soil Water Analysis Tools) untuk mengetahui berapa banyak air yang telah dimasukkan kedalam ekosistem melalui kegiatan konservasi. AQUA juga tergabung di Gerakan Rejoso Kita, yang baru-baru ini mengenalkan Lelang Konservasi sebagai skema baru imbal jasa lingkungan (Payment for Environmental Services), dengan melibatkan ratusan petani di wilayah hulu dan tengah dari DAS Rejoso,” tutup Karyanto.