Bisnis.com, JAKARTA—Networking atau jejaring makin penting artinya di era digital saat ini. Tapi lupakan dulu soal jejaring di media sosial. Kali ini coba fokus dulu mengenai pentingnya mengembangkan jejaring di dalam perusahaan.
Lewat tulisannya (2009) Start networking right away (even if you hate it), William C. Byham, chairman dan CEO Development Dimensions International, mengemukakan pentingnya membangun jejaring.
Di dunia kerja atau organisasi, hal ini rasanya tidak terelakkan, karena seseorang tidak mungkin bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain. Organisasi tidak mengenal ruang sunyi untuk kesendirian. Sebaliknya, ia ada dan bergulir untuk sebuah dinamika menuju perubahaan ke arah yang lebih baik.
Byham mengakui bahwa sebenarnya tidak semua orang suka atau nyaman untuk mengembangkan jejaring. Namun, bila Anda dipromosikan untuk membawahi divisi lain atau baru sama sekali, apa yang harus dilakukan?
Tahapan ini bisa dibilang sangat krusial, sebuah point of no return. Apa penilaian orang bila Anda sebagai bos bisanya cuma main perintah tanpa mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif di dalam tim.
Itulah mengapa masa 30 hari atau 60 hari pertama setelah seseorang mendapat promosi jabatan, dia harus membuktikan kemampuannya dalam memimpin tim.
“Itulah masa ketika manajemen melihat Anda bisa diandalkan atau orang yang tidak pantas berada di perusahaan,” ujar Byham.
Membangun jejaring adalah sebuah seni. Tidak semua orang menyukai atau menganggap penting ‘pekerjaan’ ini. Oleh karena itu para eksekutif kerap kesulitan menemukan orang-orang dalam timnya yang bisa diandalkan untuk membantunya.
Kendala tersebut bisa diatasi dengan membangun jejaring secara positif. Eksekutif di pos barunya harus berkomitmen melakukan hal itu agar bisa ‘nyambung’ dengan tujuan organisasi.
Tidak berlebihan bila dikatakan jejaring sebagai cara terbaik untuk memperoleh informasi penting mengenai pekerjaan.
Tiga Hal Penting
Byham menggaris bawahi tiga hal. Pertama, tentukan siapa saja yang harus menjadi jejaring Anda. Bisa saja ada ratusan nama masuk dalam daftar teman Anda di Facebook tetapi apakah mereka jejaring Anda juga?
Persoalan ‘siapa’ ini bukan sekadar teman yang ditemui dan mengobrol saat makan siang. Untuk itu, Anda perlu menjawab beberapa pertanyaan mendasar: Siapa yang dapat membantu saya? Siapa saja yang mengetahui perkembangan aktual di kantor? atau siapa yang biasanya suka ngobrol ngalor-ngidul dengan siapapun?
Kedua, jangan pernah lupa untuk memperkenalkan diri Anda. Ingatlah, orang akan lebih hormat dari yang Anda kira. Rasanya kita tidak akan memandang sebelah mata bila ada seseorang berkata, “saya orang baru di bidang ini dan saya berusaha untuk mengenal orang yang....”
Ketika perusahaan pesaing merekrut komandan baru, pernah Anda berpikir untuk memberi ucapan selamat sambil mengajaknya menjajaki kerja sama?
Ketiga, jejaring tidak mungkin satu arah. Jejaring akan jauh lebih hidup dan bermanfaat jika dilakukan bersama-sama, tidak oleh satu pihak saja, sementara pihak lainnya pasif.
Mereka yang terlibat atau ‘anggota’ jejaring harus senantiasa stay in touch. Caranya bisa macam-macam, mulai dari hal-hal kecil seperti mengirimkan mitra kerja artikel aktual yang berhubungan dengan pekerjaannya atau memberikan ucapan selamat kepada kolega di perusahaan lain yang baru dimutasi atau promosi.