Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan jasa pengiriman ekspress, JNE, membangun hunian sementara untuk masyarakat korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, pascamusibah yang melanda kawasan itu pada Agustus lalu.
Pembangunan Integrated Community Shelter (ICS) tersebut merupakan hasil kerja sama dengan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan merupakan hasil urunan karyawan internal JNE se-Indonesia yang mencapai kurang lebih Rp214 juta. Dana tersebut direalisasikan dalam bentuk bantuan untuk karyawan JNE Mataram dan sekitarnya serta pembangunan ICS.
Adapun JNE membangun dua hunian sementara (shelter) di area Lapangan Gondang, Lombok Utara. ICS merupakan area atau kompleks yang terdiri dari beberapa unit rumah hunian sementara yang dilengkapi dengan fasilitas toilet umum, rumah ibadah, warung wakaf untuk berbelanja kebutuhan harian, humanity store yang menyediakan paket sembako untuk kebutuhan selama 1 (satu) minggu, sekolah darurat, dapur umum, trauma healing, dan sarana bermain anak, serta pelayanan medis.
“Pembangunan beberapa shelter ini merupakan wujud kepedulian JNE sebagai perusahaan anak bangsa untuk membantu meringankan beban penderitaan para pengungsi korban pascagempa Lombok," ujar Direktur JNE Chandra Fireta dalam keterangan resminya, Senin (8/10/2018).
Dia mengatakan, dalam perjalanan yang hampir mencapai usia 28 tahun di Indonesia, JNE tidak hanya fokus pada perkembangan bisnisnya, tetapi juga berperan aktif dalam menjalankan kegiatan sosial.
Selain pembangunan shelter, JNE juga turut membantu distribusi barang-barang bantuan dari masyarakat ke-72 shelter ACT, yang tersebar di hampir seluruh wilayah Lombok dan sekitarnya. Setiap shelter dapat melayani kebutuhan para pengungsi di beberapa wilayah.
Wilayah itu antara lain 13 posko di Kabupaten Lombok Barat (mencakup wilayah Gunung Sari, Narmada, Batu Layar), 30 posko di Kabupaten Lombok Utara (meliputi wilayah Pemenang, Tanjung, Kayangan, Gangga, Bayan), 18 posko di Kabupaten Lombok Timur (meliputi Sembalun, Sambelia, Pringgabaya, Pringgasela Terara), 10 posko di Kabupaten Lombok Tengah (meliputi wilayah Kopang, Pringgantara, Batuk Liang), dan 1 posko di Kabupaten Sumbawa Barat (meliputi wilayah Kecamatan Alas).