Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warren Buffett dan Pertaruhan Pada Saham Teknologi

Salah satu miliarder kenamaan paling dihormati, Warren Buffett, tak dinyana bisa dibilang memiliki track record yang meragukan dalam berinvestasi di perusahaan teknologi.

Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu miliarder kenamaan paling dihormati, Warren Buffett, tak dinyana bisa dibilang memiliki track record yang meragukan dalam berinvestasi di perusahaan teknologi.

Hal ini hanya akan menjadi lebih buruk dengan saham Apple Inc., yang telah kehilangan nilai pasarnya lebih dari US$350 miliar sejak Oktober 2018, merosot pada perdagangan Rabu (2/1/2019) di Amerika Serikat (AS).

Setelah diketahui menghindari saham teknologi selama beberapa dekade dengan alasan tidak begitu memahaminya, Buffett malah memutuskan menempatkan uangnya senilai lebih dari US$10 miliar ke dalam International Business Machines Corp. (IBM) mulai tahun 2011.

Buffett kemudian ujug-ujug mencampakkan saham perusahaan hardware komputer itu sekitar setahun yang lalu. Pemilik Berkshire Hathaway ini mengakui analisisnya yang meleset terhadap saham IBM, suatu hal yang terbilang langka dalam karier salah satu orang terkaya di dunia ini.

Kini, pertaruhan Buffett pada saham Apple, yang berjumlah sekitar 252 juta saham pada akhir September atau lebih dari 5% dari totalnya, tampak lebih buruk.

Saham Apple ambrol pada perdagangan Rabu (2/1/2019) setelah raksasa teknologi ini memangkas proyeksi pendapatannya, dengan menyalahkan perlambatan ekonomi di China dan jumlah upgrade iPhone yang lebih sedikit daripada perkiraan.

Apple memangkas perkiraaan nilai penjualan menjadi sekitar US$84 miliar pada kuartal yang berakhir 29 Desember 2018. Perkiraan ini lebih kecil dari perkiraan sebelumnya yakni sebesar US$89 miliar hingga US$93 miliar.

Saham Apple sendiri telah amblas 32% dari puncaknya pada Oktober 2018 ke level penutupan di US$157,92 pada perdagangan Rabu (2/1/2019) di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang permintaan iPhone.

Saham Apple kemudian tambah turun ke level US$144,51 dalam sesi after trading, sekaligus memangkas nilai porsi kepemilikan Berkshire sekitar US$3 miliar.

Yang pasti, Buffett membeli sebagian besar saham itu dengan harga yang lebih rendah, jadi dia mungkin masih mencatat keunggulan dalam investasi secara keseluruhan.

Ketika dalam suatu kesempatan menggambarkan perusahaan yang ingin diakuisisinya, Buffett pernah menuliskan bahwa ia lebih suka bisnis yang sederhana.

“Jika ada banyak teknologi, kami tidak akan memahaminya,” tambahnya kala itu, seperti dilansir dari Bloomberg. Sejauh ini, belum ada komentar disampaikan dari pihaknya terkait turunnya saham Apple.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper