Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat (AS) Amazon.com baru saja menunjuk mantan CEO PepsiCo Indra Nooyi sebagai salah satu anggota dewan direksinya.
Wanita berusia 63 tahun ini menjadi wanita kedua yang ditunjuk masuk ke dalam panel dewan bulan ini. Pada awal Februari, Amazon menunjuk Rosalind G. Brewer, mantan eksekutif Walmart Inc., sebagai seorang direktur.
Dalam sebuah pengarsipan, Amazon menyatakan Nooyi juga akan berlaku sebagai anggota komite audit dewan di perusahaan, sebagaimana diberitakan Bloomberg.
Pengangkatan Nooyi sekaligus menambah jumlah wanita dalam dewan direksi Amazon menjadi lima dari total 11 anggota. Tampaknya perusahaan yang dipimpin Jeff Bezos ini benar-benar merespons kritik di masa lampau karena dominasi pria dalam kepemimpinan senior.
Tahun lalu, Amazon berjanji untuk memasukkan sejumlah kandidat wanita dan kaum minoritas dalam bakal susunan dewan direksinya, setelah pemegang saham mengeluhkan soal kurangnya keberagaman dalam perusahaan.
Sebelum ditunjuk masuk dewan direksi Amazon, Nooyi diketahui pernah dipertimbangkan sebagai salah satu kandidat Presiden Bank Dunia oleh pemerintah AS.
Baca Juga
Ia adalah satu dari sejumlah eksekutif yang ikut menandatangani surat yang menyuarakan keprihatinan serius terhadap perubahan kebijakan imigrasi yang disusun pemerintahan Trump dan potensi kebijakan tersebut bagi pertumbuhan ekonomi AS.
Nooyi mengundurkan diri sebagai CEO PepsiCo pada Oktober 2018 setelah mengabdi pada raksasa makanan dan minuman ini selama lebih dari dua dasawarsa.
Karier Indra Nooyi
Tak mudah bagi seorang kelahiran di luar AS, apalagi beridentitas wanita, meraih tampuk kepemimpinan dalam sebuah perusahaan ternama. Pandangan ini mampu didobrak Nooyi dengan menjadi CEO PepsiCo.
Lahir dengan nama Indra Krishnamurthy pada 28 Oktober 1955 di Chennai, Tamil Nadu, India, Nooyi tumbuh dalam sebuah keluarga kelas menengah dan selalu menjadi sosok yang menolak untuk mematuhi norma-norma konservatif masyarakat.
Berkat otaknya yang cemerlang, ia berhasil memasuki Indian Institute of Management Calcutta, salah satu institusi pendidikan terkemuka di India dan meraih gelar Post Graduate Diploma in Management (MBA) pada 1976.
Pekerjaan pertamanya selepas lulus kuliah adalah untuk Tootal, sebuah perusahaan tekstil Inggris yang memiliki kepemilikan di India. Tak lama, ia pindah bekerja untuk Johnson & Johnson sebagai manajer produk.
Pekerjaan ini cukup menantangnya karena harus bertanggung jawab untuk mengelola pengenalan produk pembersih Stayfree. Pada saat itu, iklan untuk produk higienitas bagi para wanita dilarang di India. Namun Nooyi berhasil mengangkat produk ini dengan membidik langsung siswa perempuan di sekolah dan perguruan tinggi.
Pada 1986, ia pindah ke Motorola sebagai eksekutif senior tim pengembangan divisi otomotif. Kariernya melejit dan dipromosikan untuk menjadi Vice President dan Director of Corporate Strategy and Planning pada 1988.
Dua tahun berikutnya ia menerima posisi Senior Vice President dan Director of Corporate Strategy and Strategic Marketing di Asea Brown Boveri (ABB), yang menugaskannya untuk mengintegrasikan sekitar 15 bisnis berbeda menjadi operasi yang kohesif.
Sederet posisi penting yang dihuni selama bertahun-tahun memberinya kesuksesan dan pengakuan besar di kalangan profesional. Pada pertengahan 1990, ia menjadi incaran para headhunters perusahaan yang menawarkannya jabatan menggiurkan dalam sejumlah perusahaan mendunia.
Tak mau ketinggalan, kemampuan Nooyi ternyata juga menarik perhatian dua pejabat penting perusahaan ternama di AS. Pada 1994, Jack Welch, pimpinan General Electric, dan Wayne Calloway, CEO PepsiCo, menawarinya posisi di masing-masing perusahaan.
Di antara banyaknya tawaran menggiurkan dari perusahaan-perusahaan besar, Nooyi memilih bergabung dengan PepsiCo pada tahun 1994 sebagai Senior Vice President of Corporate Strategy and Development.
Selama beberapa tahun berikutnya, dia bekerja sama dengan CEO baru, Roger Enrico, serta membentuk strategi ekspansi dan pertumbuhan perusahaan di masa depan.
PepsiCo pada saat itu memiliki rantai restoran KFC, Pizza Hut, dan Taco Bell. Nooyi memainkan peran penting dalam divestasi restoran-restoran pada tahun 1997.
Divestasi tersebut menghasilkan terbentuknya Tricon Global Restaurants, Inc., yang sekarang bernama Yum! Brands, Inc., salah satu perusahaan restoran cepat saji terbesar di dunia dewasa ini.
Mengingat perubahan preferensi makanan pada konsumen, ia merasa PepsiCo perlu berekspansi terhadap pilihan camilan yang lebih sehat. Ia pun menjadi otak akuisisi PepsiCo terhadap Tropicana dan merger dengan Quaker Oats Company. Keduanya terbukti sangat menguntungkan bagi perusahaan.
Sebagai pengakuan atas tindak tanduknya yang mengesankan, Nooyi dipromosikan menjadi chief financial officer pada tahun 2000. Hanya berselang satu tahun, ia ditunjuk menjadi presiden perusahaan.
Pensiunnya CEO PepsiCo Steve Reinemund pada 2006 kian mengangkat kiprah Nooyi. Ia menjadi CEO kelima dalam sejarah PepsiCo yang telah berjalan lebih dari 40 tahun, sekaligus wanita pertama yang memimpin raksasa minuman dan makanan ringan tersebut.